Rabu 23 Nov 2016 11:35 WIB

Menyiapkan Suami Menjadi Ayah

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Mempersiapkan diri menjadi orang tua bukan tugas mudah, tapi harus dilakukan.
Foto: AP
Mempersiapkan diri menjadi orang tua bukan tugas mudah, tapi harus dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam sebuah persalinan, dua orang menjadi bintang, yaitu ibu dan bayinya. Bagaimana dengan suami alias sang ayah? Keberadaannya bukan hanya menyemangati sang istri melalui proses melahirkan, namun juga kesiapannya menjadi ayah bagi si kecil.

Berikut adalah enam tips menyiapkan suami Anda menjadi seorang ayah, dilansir dari Web MD, Rabu (24/11).

Diperkenalkan serba-serbi kehamilan

Jika ibu melahap segala sesuatu informasi terkait kehamilan dan bayi, pastikan ayah juga melakukan hal sama. Banyak buku, informasi instruksional, dan majalah yang membahas cara menjadi ayah dan ibu baru.

Dokter anak sekaligus anggota American Academy of Pediatrics, Laura Jana mengatakan istri bisa rutin mengajak suaminya berkonsultasi dengan dokter untuk mengikuti segala perkembangan buah hati. Jana bahkan menyarankan suami menemani istri di kelas senam hamil juga menyusui.

Minta bantuan suami

Suami adalah orang pertama yang dimintai pertolongan oleh istri. Dia yang akan membantu istri ke kamar mandi. Dia yang akan mencarikan ibuprofen ketika ibu dan bayinya sakit. Dia yang akan menggendong bayi ketika sang ibu sedang makan. Ayah juga perlu belajar bagaimana cara menenangkan bayi menangis.

Ambil cuti

Wanita bisa saja mendapatkan cuti tiga bulan untuk melahirkan, bagaimana dengan sang ayah? Ayah disarankan ikut mengambil cuti, setidaknya dua pekan untuk menemani hari-hari pertama istri dan bayi di rumah. Dokter anak di Beverly Hills, Scott W Cohen mengatakan ayah bisa belajar banyak serba-serbi pengasuhan bayi bersama sang istri.

Setelah sang ayah kembali bekerja, dia mungkin merasa tanggung jawab di rumah berkurang. Istri harus terus mengingatkan, misalnya dengan mengirimkan foto terbaru anak supaya ayah bisa mengetahui apa yang baru saja terjadi. Istri perlu berusaha keras agar suami tetap terlibat dalam pengasuhan anak.

Ayah setidaknya bisa rutin menggendong bayi saat jalan pagi, menemaninya berjemur, dan menidurkannya di malam hari. Ayah mungkin berpikir sang buah hati selalu menangis jika bersamanya. Dalam kasus ini, istri perlu terus menyemangati suami dan menghiburnya.

Bermain dengan anak

Ayah pasti kesulitan belajar menenangkan bayi di awal. Beberapa bulan pertama butuh perjuangan. Menenangkan bayi yang menangis merupakan cara bonding terbaik antara ayah dan anak. Ini karena ayah biasanya mempunyai rasa humor lebih banyak dari ibu. Dia mempunyai cara-cara unik untuk bermain dan membuat bayinya ceria. Dokter anak, Cheri Barber mengatakan ayah perlu mengetahui kapan bayinya lapar dan kapan bayinya hanya butuh ditenangkan.

"Bayi menangis tidak berarti dia lapar. Bayi bahkan mengisap jarinya untuk menenangkan diri. Ayah bisa membantu menimang untuk menenangkan bayinya atau membantu menyusuinya dengan dot," kata Barber.

Menahan diri melakukan semuanya sendiri

Banyak ibu berjuang melakukan semua hal sendiri setelah melahirkan. Ini tanpa disadari menutup peluang ayah untuk mendapatkan perannya dalam hal pengasuhan anak.

Ibu mungkin sulit membiarkan suami mengasuh anak. Jangan lupa, istri dan suami adalah mitra, sehingga hapus segala kekhawatiran jika si kecil ditangani oleh ayahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement