REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak kecil di era digital lebih terbiasa bermain menggunakan media teknologi. Mona Ratuliu namun menginginkan anaknya tidak melupakan permainan yang melibatkan kegiatan fisik.
Ibu dari tiga anak ini mengaku memang anak-anak pasti cenderung memilih bermain di dalam ruangan yang lebih bersih dan adem. Kondisi tersebut sekali-kali memang tidak menjadi masalah, namun, jika menjadi kebiasaan justru mengkhawatirkan bagi dia. "Tapi kita ingin seimbang antara kegiatan dengan aktif bergerak," kata istri Indra Brasco.
Anak Mona diakui memang sering kali gemar bermain Lego atau Playstation di dalam kamar yang tidak selalu bernilai negatif. Untuk itu dia mengakali dengan memberikan syarat untuk anak-anaknya dapat memainkan permainan tersebut.
Mona mencoba melakukan penawaran dengan meminta anaknya melakukan kegiatan fisik terlebih dahulu, seperti menendang bola. Jika syarat tersebut telah terpenuhi anak-anak baru diperbolehkan memainkan apa yang disukai.
"Biasanya dengan masukin bola ke gawang sebanyak 20 kali, ini kan biasanya juga nggak semuanya berhasil, baru setelah itu dia boleh main Lego," kata perempuan berusia 34 tahun ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
