REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beda anak beda kepintarannya, itulah yang harus orang tua pahami. Tidak semua anak memiliki kecerdasan yang sama. Karena itu cara mengajarkan anak pun berbeda sesuai dengan kecerdasanya.
Psikolog dan pendidik Thomas Armstrong, seorang pakar Multiple Intelligence, yang menulis salah satu disertasi doktoral pertamanya mengenai topik tersebut 30 tahun yang lalu, dan saat ini memiliki lima buku tentang Multiple Intelligence, menyarankan bahwa untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, orang tua perlu memahami kemampuan belajar anak mereka. Juga menstimulisasinya sesuai dengan kekuatan dan kelemahan masing-masing anak.
"Saya percaya kita perlu memahami bahwa anak-anak kita pintar dalam banyak hal dan harus menstimulasi mereka dengan pengalaman yang menarik untuk mengembangkan kepintaran mereka," ujarnya dalam acara peluncuran Parenting Club di Jakarta, Kamis (3/11).
Armstrong menjelaskan lebih lanjut bagaimana delapan jenis kepintaran, yakni world smart, number smart, picture smart, music smart, body smart, people smart, self smart, dan nature smart dapat dioptimalkan melalui stimulasi yang tepat. “Cara terbaik untuk mengembangkan kepintaran anak adalah dengan memahami karakternya, karena setiap anak berbeda,” sarannya.
Kemudian orang tua dapat mencari tahu minat dan kekuatan anak, sehingga dapat mempertajam kepintarannya berdasarkan kedua aspek tersebut. Setelahnya, mereka dapat melakukan berbagai hal bersama-sama dengan keluarga untuk menstimulasi berbagai macam kepintaran. Misalnya, bernyanyi bersama keluarga dapat mengembangkan music smart anak, sedangkan berkunjung ke museum dapat menstimulasi number smart anak.