Sabtu 05 Nov 2016 22:20 WIB

Irak Jadikan Istana Saddam Husein Sebagai Museum

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Bekas istana Saddam Hussein dibuka kembali ke publik sebagai museum.
Foto: dok National Geographic
Bekas istana Saddam Hussein dibuka kembali ke publik sebagai museum.

REPUBLIKA.CO.ID, Untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, Irak membuka museum baru. Menampilkan koleksi barang antik dari sejarah peradaban kuno Irak, museum ini mengambil lokasi di bekas istana Saddam Hussein di Basra.

Seperti dilansir Travel + Leisure, museum terletak di dekat perbatasan dengan Kuwait di selatan Irak. Museum menjadi rumah bagi ribuan artefak kuno, yang beberapa di antaranya berasal dari 2000 tahun lalu.

Presiden Basra Museum Qahtan al-Obaid mengatakan, istana Saddam Hussein sengaja dipilih untuk mengganti kesan kediktatoran dan tirani dengan peradaban dan kemanusiaan. Artefak yang dipamerkan di museum termasuk tembikar dan koin dari tahun 400 sebelum masehi.

Profesor politik di Washington dan Lee University di Lexington, Virginia, Seth Cantey, mengatakan Irak secara siginifikan merupakan negara yang sangat historis. Negara ini merupakan salah satu tempat peradaban dunia pertama kali muncul.

"Irak dulunya antara pusat-pusat yang peling menonjol dari pembelajaran global," ujarnya.

Aula pertama museum kali pertama dibuka pada September dengan menelan biaya 750 ribu dolar Amerika Serikat. Museum nantinya akan menjadi rumah bagi 3.500 hingga 4.000 obyek sejarah yang paling menonjol di Irak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement