REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Para dokter di Amerika Serikat mengatakan, bayi harus tidur di dalam ruangan yang sama dengan orang tua mereka di satu tahun pertama kehidupannya. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi.
Dilansir Malay Mail Online, laporan kebijakan oleh American Academy of Pediatrics (APP) mengatakan bayi harus tidur telentang, pada permukaan yang bersih bebas dari mainan dan selimut. Pedoman ini telah ada sejak 1990-an dan telah mengurangi kematian bayi mendadak sekitar 50 persen .
Namun, 3.500 bayi masih meninggal setiap tahun di Amerika Serikat dengan kasus kematian terkait tidur. Termasuk sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), sesak napas tiba-tiba dan tercekik.
Perubahan utama untuk pedoman AAP, yang terakhir dikeluarkan pada tahun 2011. Dalam pedoman tersebut ada seruan khusus untuk bayi tidur di kamar yang sama dengan orang tua mereka selama enam bulan sampai satu tahun, tetapi tidak tidur di ranjang yang sama.
Pemimpin penulis pedoman ini Rachel Moon mengatakan orang tua juga jangan pernah menempatkan bayi di sofa atau kursi empuk. Baik itu sendirian maupun ditemani orang lain. "Kita tahu bahwa permukaan ini sangat berbahaya," katanya.
Para ahli juga mendesak orang tua untuk menempatkan bayi tidur terlentang bukannya tengkurap. Ini untuk membantu menurunkan tingkat kematian bayi mendadak. Hal ini menuai hasil, dari 120 kematian per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 1992 berkurang menjadi 56 kematian per 100 ribu pada tahun 2001.
Moon mengatakan bahwa kebijakan baru berarti dokter harus mengubah beberapa saran lama yang dipegang mereka. Menurutnya banyak dokter anak akan menyarankan bahwa bayi usia dua bulan, sebaiknya tidur di kamar mereka sendiri, dan dengan penggunaan monitor sehingga orang tua dapat mendengar jika mereka menangis. "Ini benar-benar bertentangan dengan saran biasanya," ujarnya.
Kematian akibat SIDS telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Ini masih menjadi pembunuh utama bayi berusia satu bulan hingga satu tahun. Anak-anak mungkin terjerat selimut, atau tercekik di bawah bumper atau mainan, mendapatkan terjepit di sudut sofa atau kursi, atau berhenti bernapas tanpa alasan yang jelas.
Periode risiko tertinggi untuk SIDS datang antara usia 1-4 bulan. SIDS jarang terjadi pada bayi berusia lebih dari delapan bulan.
Strategi lain termasuk menawarkan dot saat tidur, dan memastikan bayi mendapatkan semua vaksin yang direkomendasikan. Orang tua juga diperingatkan untuk tidak menggunakan sistem monitoring rumah, yang selama ini disebut-sebut dapat mengurangi risiko SIDS.
"Kita tahu bahwa kita dapat menjaga bayi aman tanpa menghabiskan banyak uang pada gadget pemantauan rumah tetapi melalui tindakan pencegahan sederhana," kata Moon
Kepala Departemen Pediatri di Rumah Sakit Northern Weschester, Peter Richel, ingat kehilangan dua pasien dalam 26 tahun terakhir dengan kasus kematian bayi mendadak. Mereka bayi berusia empat bulan dan dua minggu. "Ini adalah sesuatu yang saya tidak pernah lupa."
Faktor risiko lain untuk SIDS termasuk merokok di rumah. Atau membuat bayi terekspos obat-obatan maupun alkohol.
Kebijakan baru ini dijelaskan dalam sebuah makalah yang disebut "SIDS and Other Sleep-Related Infant Deaths: Updated 2016 Recommendations for a Safe Infant Sleeping Environment”. Laporan akan dipresentasikan di Konferensi Nasional AAP di San Francisco.
Dokter di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Lenox Hill, Robert Glatter, mengatakan yang perlu diingat adalah tempat tidur bayi harus bebas dari benda-benda longgar atau kain. Sebab ini dapat menjerat leher bayi hingga membuatnya tercekik dan tak bisa nafas. "Ini berarti bahwa tempat tidur yang kosong akhirnya yang paling aman,"
Kebijakan AAP juga menyarankan menempatkan bayi baru lahir menempel kulit ke kulit dengan ibu setelah kelahiran selama setidaknya satu jam. Tentunya setelah ibu secara medis stabil dan terjaga. Menyusui dianjurkan, tapi ibu didesak untuk memindahkan bayi ke ruang tidur terpisah sesudahnya.
"Jika Anda jatuh tertidur, segera setelah Anda bangun pastikan untuk memindahkan bayi ke tempat tidurnya sendiri," ujar penulis dan anggota Task Force on SIDS Lori Feldman-Winter.