Senin 24 Oct 2016 09:29 WIB

Pilih Anak Tunggal atau Lebih?

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan anaknya.
Foto: Antara
Ibu dan anaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, Membesarkan anak merupakan tantangan tersendiri bagi orangtua, baik itu pemilik anak tunggal maupun lebih. Banyak orang mengatakan anak tunggal tak sepintar, semandiri dan sulit menyesuaikan dengan lingkungan dibanding anak dengan saudara.

Stigma yang berkembang di masyarakat anak tunggal akan tumbuh menjadi seorang penyendiri, terlalu tergantung dan tak memiliki keterampilan sosial. Beberapa bahkan didorong untuk khawatir jika nanti orangtua meninggal anak tunggal akan sendirian.

Namun psikiater anak dan remaja dan Kepala Psikiater di MPower Center, Dr. Shilpa Aggarwal, mengatakan mempunyai anak tunggal memiliki kelebihan dan kekurangan. Dilansir dari The Times of India ia mengatakan, tak ada jawaban konklusif apakah lebih mudah atau lebih sulit membesarkan anak tunggal.

Menurutnya beberapa berpendapat memiliki satu anak lebih mudah bagi orangtua dari sisi ekonomi keluarga, komitmen orangtua dan seterusnya. Sementara beberapa kemungkinan berpendapat tak benar memiliki anak tunggal karena tanggung jawab menghibur anak terletak pada orangtua. Tapi memiliki anak tunggal mungkin lebih baik dalam mengontrol lingkungannya.

Manisha Singh ibu dari anak tunggalnya, Misha (6 tahun), telah membulatkan tekad memiliki anak tunggal. Menurut Singh ia butuh waktu empat tahun dengan mengorbankan kariernya untuk membesarkan anak pertamanya.

"Saya tak bisa menyerahkan empat tahun lagi. Ini adalah win-win solution bagi saya. Saya bisa menikmati peran sebagai ibu dan pekerjaan," katanya.

Pratibha Sinha ibu dari Myrah (2 tahun) memiliki alasan yang berbeda. Baginya masalah ekonomi merupakan faktor terbesar dirinya memilih memiliki anak tunggal. Menurut Sinha ia tak lagi peduli bahwa dirinya mungkin lebih senag memiliki dua anak. Baginya masalah pinjaman yang harus dilunasinya dan beberapa masalah ekonomi lain memberi tekanan pada koceknya.

"Dengan begitu banyak pinaman untuk dibayar, itu (memiliki lebih dari satu anak) akan memberikan tekanan lebih pada kocek kita," ujarnya.

Namun memiliki saudara kandung memang membantu mengajarkan beberapa pelajaran penting yang sulit diajarkan pada anak tunggal. Sebuah stdi yang diterbitkan The Columbus Dispatch menunjukkan mereka yang memiliki saudara kandung mampu memahami orang lebih baik dan dapat lebih menangani situasi sosial. Anak-anak dengan saudara dapat diajarkan rasa berbagi dan hubungan sosial penting saat anak tumbuh dewasa. Tapi anak tunggal atau dengan saudara semua kembali lagi pada bagaimana orangtua membesarkan dan mendidiknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement