REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Paguyuban Kampung Batik Giriloyo di Wukirsari, Imogiri, Bantul, DIY, berencana mengembangkan destinasi wisata baru yakni wisata tracking dan Outbond di aliran Sungai Seribu Batu, Bantul.
Koordinator bidang pemasaran Paguyuban Kampung Batik Giriloyo Said Romli (34) mengatakan, ide ini merupakan pengembangan dari kawasan wisata di Kampung Batik Giriloyo. Usai belajar membatik, dengan adanya objek wisata di aliran sungai Seribu Batu, wisatawan bisa menikmati keindahan alam sembari menunggu hasil kerajinan batiknya kering.
"Sambil nunggu batik kering, mereka ingin jalan-jalan. Kita masih memikirkan bagaimana transportasi ke sana karena bus besar tidak bisa," ujarnya di Kampung Batik Giriloyo, Bantul, DIY, Sabtu (22/10).
Romli menambahkan, pengembangan aliran Sungai Seribu Batu sebagai objek wisata tracking dan outbond sedang dimatangkan dengan juga menggandeng anak-anak muda lokal untuk mengelolanya. Kampung Batik Giriloyo hendak mengikuti jejak kesuksesan Desa Wisata Pulesari di Sleman, DIY, yang mampu meraup sekitar Rp 1,2 miliar per tahun dari objek wisata tersebut.
Aliran sungai yang memiliki kedalaman hingga dua meter di dekat Kampung Batik Giriloyo ini juga memiliki medan yang cukup menantang bagi para penggila olahraga ini mengingat banyak batu. "Kita sedang matangkan, dan akan menggandeng anak-anak muda lokal," katanya menambahkan.