Selasa 18 Oct 2016 03:52 WIB

Melepas Anak Penyu Jadi Program Wisata Lokal Pariaman

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Ratusan anak penyu berjalan menuju pantai. (ilustrasi)
Foto: Republika/Nur Aini
Ratusan anak penyu berjalan menuju pantai. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Kegiatan melepas anak penyu menuju samudra menjadi salah satu program wisata lokal di Kabupaten Pariaman, Sumatra Barat. Program ini bekerja sama dengan pusat konservasi penyu lokal. Pengunjung atau wisatawan dapat turut serta melepas penyu ke laut hanya dengan membayar Rp 10 ribu saja.

Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk melindungi kura-kura yang saat ini terpapar ancaman perburuan dan perusakan habitat. Kura-kura telah masuk sebagai salah satu hewan yang dilindung hukum Indonesia.

Pusat konservasi biasanya mencari bayi penyu yang baru menetas untuk kemudian dirawat selama beberapa bulan. Mereka dipastikan dapat bertahan hidup sebelum akhirnya dilepaskan ke samudra.

Setelah dibawa ke pusat konservasi, anak-anak penyu akan diletakkan disebuah kolam kecil yang berisi air laut. Air harus diganti setiap hari untuk agar penyu tetap dalam kondisi segar. 

Hingga saat ini, ada 1.000 bayi penyu dan 50 kura-kura dewasa yang dirawat pusat konservasi. Di pusat konservasi juga terdapat penangkaran telur penyu yang disimpan di dalam inkibator sebelum penetasan.

Dilansir AFP, setidaknya enam dari tujuh spesies penyu di dunia bisa ditemukan di Indonesia. Pusat konservasi ini telah menangani lebih dari 3000 penu sejak didirikan pada 2009 lalu.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement