Senin 26 Sep 2016 12:01 WIB

Dokter Kulit Beri Tips Rawat dan Lindungi Kulit Bayi

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan bayinya
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ibu dan bayinya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasehat Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin (Perdoski) dr Titi Lestari Sugito, mengatakan selain melalui pelukan dan sentuhan, psikis bayi yang sehat juga bisa didapatkan dari perawatan kulit bayi yang tepat.

Perawatan kulit bayi yang baik berdampak pada perkembangan psikis yang baik. Sebaliknya jika perawatan kulit bayi kurang baik, terjadi iritasi, bayi merasa tidak nyaman, akan ada efek psikologis kepada bayi.

“Jika anak secara psikologis merasa nyaman dan aman, efeknya membantu perkembangan motorik, tumbuh kembang anak lebih baik. Sentuhan pada bayi berdampak, memberikan efek rangsangan lebih besar kepada motorik anak,” jelasnya.

Dr Titi mengatakan perawatan kulit bayi yang terpenting adalah terjaga kebersihannya dan kulit terproteksi.  “Perawatan kulit bayi yang terpenting adalah bersih dan ada proteksi,” jelasnya.

Menjaga kebersihan kulit bayi dan memproteksinya dengan skincare utamanya perlu lebih diperhatikan dalam penggunaan popok sekali pakai. Setiap kali mengganti popok, kebersihan kulit bayi perlu lebih diperhatikan dengan menggunakan air saat membersihkan kotoran saat bayi buang air kecil atau buang air besar, sebaiknya kurangi penggunaan tisu basah saat membersihkan kulit bayi. Kemudian area yang basah dikeringkan dengan baik,  lalu dilanjutkan dengan proteksi kulit bayi menggunakan krim sebelum mengganti popok.

Dr Titi menyarankan kulit bayi jangan terlalu menempel dengan bahan iritatif misalnya urin dan BAB. Jika kulit bayi terlalu lama terpapar urin dan BAB, akan iritasi terutama pada kulit bayi yang sangat sensitif. Kelembaban yang terjaga baik juga faktor lain yang harus diperhatikan untuk menjaga kulit bayi tetap terawat.

Penggantian popok yang tepat juga mempengaruhi kondisi kulit bayi. Penggantian popok, menurut dr Titi, tidak harus berdasarkan jam. Orang tua harus lebih rajin dan memperhatikan kondisi popok bayi melihat dari kondisi bayi. Kuncinya kebersihan kulit harus diperhatikan lebih baik. Jangan sampai daya tampung popok berlebih yang bisa menyebabkan iritasi.

Menurut dr Titi, setelah terjaga kebersihannya, kulit bayi juga butuh proteksi. Krim bayi merupakan bentuk proteksi kulit bayi yang aman karena sifatnya inheren. Krim bayi yang dijual bebas, sebagian besar aman karena sudah teruji kecuali bagi bayi dengan kulit hipersensitif.

Krim untuk proteks kulit area popok, dan lotion untuk proteksi kulit seluruh badan lebih dianjurkan daripada bedak. Bedak bayi tidak dianjurkan karena tidak tahan lama menempel di kulit, tidak maksimal memproteksi kulit, dan efek terhirup menimbulkan risiko pernapasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement