Selasa 06 Sep 2016 14:33 WIB

Musisi Jamie Cullum Akui Orangtuanya Pernah Jadi Pengungsi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Bilal Ramadhan
Jamie Cullum
Foto: EPA
Jamie Cullum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang terkenal tidak serta merta dilahirkan dengan ketenaran tersebut, ada proses panjang yang melatarbelakingnya. Contoh saja musisi Jamie Cullum yang orang tuanya merupakan seorang pengungsi.

Isu pengungsi memang tidak bisa dianggap sepele, beberapa negara terbuka terhadap kedatangan mereka. Namun di satu sisi banyak pula yang menyampaikan pro kontra atas hal itu. Padahal pengungsi bukan hanya berarti pelarian saja, seperti Cullum yang bukan darah asli Inggris tapi dapat berkarya di dunia musik.

Dia dilahirkan dari keturunan yang berasal dari India. Darah kakeknya dari ibu merupakan pengungsi yang selalu berpindah-pindah. Pertama kali neneknya itu hijrah ke Burma dan di sana dia tumbuh besar bersama 15 saudara-sudara lainnya.

Di sana kakeknya itu bertemu dengan neneknya dan melahirkan ibu dan pamannya sekitar tahun 1950-an. Ketika Burma mendapat serangan dari Jepang, sehingga mengharuskan mereka pindah ke Inggris.

Jika ibunya kelahiran Burma, ayah Cullen dilahirkan di Yerusalem yang awalnya juga merupakan kelahiran dari sosok wanita pengungsi yang lari dari kejaran Nazi. Dia mengaku dengan darah pengungsi memang membuat silsilahnya begitu rumit.

"Saya produk dari pengungsi yang menemukan tempat yang aman," ujarnya dikutip dari Independent, Selasa (6/9).

Selain Cullen, ada pula sederetan nama seperti Rita Ora, penulis Ben Elton dan Neil Gaiman, komedian Shappi Khorsandi dan arsitek Richard Rogers memiliki darah dari orang-orang yang awalnya mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement