REPUBLIKA.CO.ID, KOLKATA, INDIA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menilai kehadiran penerbangan langsung dari India ke Indonesia dan sebaliknya, bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari negeri tersebut. Hal itu saat ini masih menjadi perhatian serius oleh kementerian dua belah pihak.
"Tantangan utama adalah direct flight karena yang ada baru penerbangan transit dari dan ke India," kata Kepala Sub Bidang Festival, Seni dan Budaya Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Dody Prianto di Kolkata, India, Senin (22/8) malam.
Dody mengatakan seharusnya tidak ada masalah dengan penerbangan lanjutan, karena biayanya tidak lagi mahal dan waktu tunggu di bandara transit sudah tidak lagi memakan waktu lama. Namun, menurut Dody, apabila peningkatan jumlah kunjungan turis asal India diharapkan dalam waktu singkat, maka idealnya ada maskapai yang mau membuka rute penerbangan langsung.
"Tapi kita memahami kalau belum ada yang mau membuka direct flight, bahkan mungkin Garuda (Indonesia) masih memiliki pertimbangan sendiri," katanya.
Untuk saat ini, yang bisa dilakukan Kementerian Pariwisata agar mampu mendorong kunjungan turis asal India adalah dengan gencar melakukan promosi maupun kegiatan budaya lainnya di negara tersebut.
"Banyak yang belum kenal daerah lain, seperti Sumatera, padahal dari segi masakan, mereka mempunyai banyak kesamaan dengan India. Selain itu akses juga sudah bagus, baik dari Singapura atau Jakarta," ujar Dody.
Hingga sekarang, penerbangan dari dan menuju kota-kota di dataran India baru dilayani oleh maskapai internasional dengan transit di Bangkok maupun Singapura. Salah seorang agen perjalanan dari Indonesia, Ngurah Susrama, mengatakan pengembangan potensi turis asal India akan menjadi lebih baik apabila ada penerbangan langsung.
"Kalau itu ditambah, maka kita benar-benar bisa survive (untuk mengundang turis asing dari India)," kata Direktur Pelaksana Exotic Bali Destination ini.
Ngurah yang selama tujuh tahun telah menggarap pasar pariwisata bagi turis asal India ini juga menambahkan wisatawan dari negara tersebut merupakan pelanggan yang potensial karena jumlah kedatangannya selalu meningkat setiap tahun. Dari proyeksi keseluruhan kunjungan turis asing ke Indonesia sebesar 12 juta orang pada 2016, Kementerian Pariwisata menargetkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara sebanyak 350.000 orang dari India.
Untuk sementara, hingga Juni 2016, jumlah kunjungan tersebut baru mencapai 185.911 orang. Saat ini, jumlah kunjungan turis asing masih didominasi oleh wisatawan asal Tiongkok, Malaysia, Singapura, Australia dan Jepang. India hanya menempati posisi ketujuh dalam porsi kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia.