Mengenai jumlah warga yang melakukan pendakian, Prayitno mengungkapkan, sejak awal 2016 hingga 3 Agutus 2016, tercatat ada 13.200 orang yang melakukan pendakian. Jumlah ini telah melampaui jumlah pendaki selama tahun 2015 yang hanya tercatat sebanyak 6.971 orang.

''Kenaikan jumlah pendaki ke Gunung Slamet ini seiring dengan meningkatkan animo wisata minat khusus bagi kalangan anak muda. Selain itu juga mengingat kondisi kegunungapian Gunung Slamet yang saat ini dalam kondisi aktif normal,'' katanya.

Menurutnya, pendaki yang akan melakukan pendakian diketakan tiket retribusi sebesar Rp 5.000 per orang. Tiket sebesar ini antara lain dialokasikan untuk kas daerah sebanyak Rp  4.000, dan untuk operasional SAR Rp 1.000.

Dengan melonjaknya jumlah pendaki pada tahun 2016 ini, Prayito optimistis target PAD dari sektor pendakian ini akan memenuhi target. ''Untuk tahun 2016 ini, kami ditargetkan bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp 50 juta dari pos pendapatan pendakian Gunung Slamet. Namun sampai 3 Agustus 2016 ini saja, kami sudah bisa menyetorkan ke kas daerah sebesar Rp 52.800.000,'' katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika