REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Permainan Pokemon Go sedang jadi pembicaraan global populer saat ini. Namun, permainan yang meminta penggunanya untuk berjalan-jalan ini mulai tidak diterima di sejumlah tempat.
Pada Selasa (12/7), Museum Memorial Holocaust AS melarang pengunjungnya bermain Pokemon Go di wilayah museum. Juru bicara museum mengatakan bermain gim tersebut di dalam tempat memorial korban Nazi sangatlah tidak pantas.
Museum Arlington National Cemetery yang terletak tiga mil dari sana juga memperingatkan kebijakan yang sama.
"Bermain Pokemon Go di tanah pemakanan itu tidaklah layak," kata pejabat museum dalam pernyataan, dikutip dari BBC.
Juru bicara Stephen Smith mengatakan hingga saat ini belum ada masalah yang timbul. Namun mereka lebih baik mencegahnya dengan memberikan peringatan diawal. Pasalnya, ada potensi masalah dalam hal ini.
Meski demikian, akan sulit mengidentifikasi orang-orang yang bermain Pokemon Go di sana. Pasalnya, pekamanan Arlington juga memiliki aplikasi tersendiri untuk menunjukan lokasi kompleks.
Hingga saat ini belum ada respons dari pengembang gim Pokemon Go terkait larangan di sejumlah tempat. Sebab mungkin saja ada jenis Pokemon yang bersembunyi di sana.
Beberapa pemain melaporkan ada beberapa jenis Pokemon di sana. Ada juga Pokestops yang merupakan tempat pemain mengumpulkan item virtual seperti makanan dan obat untuk Pokemon.
Pokomen Go meminta penggunanya mencari pokemon dengan latar dunia nyata. Gim ini menjadi permainan paling banyak diunduh baik di Apple Store maupun Google Play, hanya dalam beberapa hari setelah meluncur di AS, Australia dan Selandia Baru.