Rabu 06 Jul 2016 07:02 WIB

Dokter: Boleh Konsumsi Kue Lebaran, Asal…

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Kue Hari Raya
Foto: Republika/Darmawan
Kue Hari Raya

REPUBLIKA.CO.ID, Aneka kue kering Lebaran sudah menanti untuk disantap. Belum lagi cake untuk Lebaran juga akan segera tersaji. Ditambah minuman manis yang sangat menggoda.

Ahli Gizi dari Divisi Kedokteran Keluarga, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IKK FKUI), dr Dian Kusumadewi, M. Gizi,  mengakui memang kalau Lebaran itu makanannya enak-enak, baunya harum, rasanya juga lezat. Tapi sepanjang masih masuk dalam kebutuhan kalori sehari sih tidak apa. “Toh orang juga makan lebaran itu kan satu dua hari saja ya kuatnya, tidak seterusnya,” ujarnya kepada Republika.co.id.

Menurutnya boleh saja konsumsi kue kering, asal sesuai porsi dan tidak berlebih. “Karena perlu diingat lemak pada kue-kue yang wangi itu adalah lemak yang kurang baik untuk kesehatan sebenarnya, jadi kalau kita konsumsi berlebih, biasanya setelah Lebaran meningkat tuh kadar kolesterolnya,” ujarnya.

Jadi, lanjutnya, perhatikan dulu kebutuhan kalori sehari berapa. Kalau mau ideal, dihitung, orang dewasa normal lazimnya rata-rata dengan berat badan perempuan 50 kg dan laki-laki 60 kg itu sekitar 1.500 sampai 1.800 kalori. “Nah, kalau kita sudah makan kue lebaran artinya makanan yang lain perlu dikurangi juga,” sarannya.

Untuk menghitung kebutuhan kalori mudah saja. Berat badan ideal itu cara menghitungnya tinggi badan dikurang seratus, lalu plus minus sepuluh persen dari hasil yang tadi dan dikalikan 30 untuk laki-laki, sedangkan perempuan dikalikan 25. “Kalau misalnya BB ideal laki-laki 60 kg, 1.800 kalori itu adalah kebutuhan kalori sehari, kebutuhan kalori sehari itu lazimnya dibagi lagi dalam tiga kali porsi besar, dua kali porsi kecil jadi makan pagi, siang malam, snack jam 10 pagi dan jam 4 sore,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement