Senin 13 Jun 2016 09:26 WIB

Cara Mudah Memahami Pola Tidur Bayi

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Andi Nur Aminah
Bayi tidur
Foto: pixabay
Bayi tidur

REPUBLIKA.CO.ID, Para orang tua baru kerap mengeluh kurang tidur karena bayi mereka terbangun dan menangis di malam hari. Jika Anda termasuk dalam kelompok tersebut, saatnya memahami pola tidur bayi.

Masalah tidur bayi sebenarnya adalah pola yang normal, semacam pre-program yang dirancang tubuh biologisnya. Pada dasarnya, bayi memiliki siklus tidur yang lebih pendek daripada orang dewasa.

Setiap orang, baik bayi maupun dewasa, selalu melalui beberapa siklus tidur yang secara keseluruhan dianggap sebagai 'tidur malam'. Setiap siklus tidur ini berisi dua fase, yaitu non-Rapid Eye Movement (nREM) dan Rapid Eye Movement (REM).

Fase nREM dimulai dengan kantuk dan tidur ringan yang menjadi semakin dalam. Barulah berlanjut fase REM di mana ada aktivitas tingkat tinggi di otak Anda, gelombang otak lebih cepat, dan fase mimpi.

Setelah satu siklus tidur lengkap nREM dan REM, seseorang akan memulai siklus baru. Satu siklus tidur orang dewasa berlangsung sekitar satu setengah jam, terdiri atas sekitar 80 persen tidur nREM dan 20 persen tidur REM.

Sementara, bayi mengalami 50 persen tidur nREM dan 50 persen tidur REM dengan rata-rata 16 siklus selama 12 jam waktu tidur. Satu siklus tidur lengkap bayi yang baru lahir berlangsung selama sekitar 45 menit dan meningkat jadi 60 menit saat ia berusia satu tahun.

Itu sebabnya bayi lebih mudah terbangun akibat kebisingan, cahaya, bahkan sesuatu yang sederhana seperti perubahan suhu. Akan benar-benar membantu jika menjaga lingkungannya stabil dan memastikan ia nyaman saat bayi belajar mengembangkan ritme tidurnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement