REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekhawatiran orang tua terhadap anak yang sudah melek teknologi bukan tanpa dasar. Mereka ingin memberikan rasa aman dan menghindari masalah yang disebabkan oleh internet.
Dari internet semua hal bisa saja terjadi, termasuk kejahatan yang menimpa anak. Hal tersebut sering juga berimbas pada dunia nyata anak-anak, bukan hanya di dunia maya.
Penemuan yang dilakukan Norton Cyber Security Insight Report di Indonesia mengungkapkan jika kekhawatiran tertinggi orang tua di Indonesia terhadap anak terjadi ketika berani bertemu seseorang yang asing di dunia nyata (69 persen). Selain itu, memberikan informasi kepada orang asing (68 persen), mendapat perisakan (bullying) dan pelecehan (61 persen), melakulan aktivitas ilegal (57 persen), dan mengungkapkan sesuatu yang bisa memalukan mereka (57 persen) menjadi kekhawatiran lainnya.
Orang tua yakin jika anak mereka rentan mendapatkan intimidasi ketimbang melakukan intimidasi pada orang lain. Sehingga orang tua pun yakin sebanyak 37 persen anak mendapatkan perisakan di internet ketimbang di taman bermain.
"Dulu kita bisa tahu siapa dengan melihat langsung yang melakukan perisakan pada anak kita, tapi sekarang bahkan orang asing pun bisa melakukannya," kata Chee.
(baca: Ayah yang Kantornya Jauh dari Rumah Picu Masalah Sosial di Anak)