Rabu 25 May 2016 08:29 WIB

Begini Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Anak sekolah dasar
Foto: Republika/Yasin Habibi
Anak sekolah dasar

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah memiliki anak tentu saja orang tua harus memikirkan mengenai pendidikannya. Pendidikan anak bukan waktu sebentar, namun waktu yang panjang. Dan konsekuensinya tentu juga membutuhkan uang yang banyak. Karena itu, dana pendidikan haruslah disiapkan dengan matang oleh orang tua. Bagaimana caranya?

Perencana keuangan, Ligwina Hananto, menjelaskan dana pendidikan anak sebaiknya disiapkan sejak dini. Bahkan sejak anak masih dalam kandungan sekalipun.

Namun, jika orang tua baru bisa menyiapkannya sejak anak lahir, misalnya ketika anak usia satu tahun. Jika anak ingin masuk TK, maka Anda masih memiliki jangka waktu tiga tahun ke depan. Misalnya uang pangkal TK sekitar Rp 5 juta tahun ini, maka dengan inflasi 16 persen per tahun untuk dana pendidikan, maka tiga tahun lagi uang pangkal naik menjadi Rp 7,8 juta.

“Cara menyiapkan dananya misalnya Rp 7,8 juta dibagi 3 tahun dibagi 12 bulan, maka akan ketemu nabung angkanya Rp 215 ribu sebulan. Kalau investasi hanya Rp 200 ribu, per bulan. Nilainya berbeda hanya Rp 15 ribu. Jadi nabung saja, tidak usah investasi, kalau investasi belum tentu tumbuh lima persen. Jadi untuk TK, kalau jangka waktu tiga tahun ya sudah nabung saja,” jelasnya.

Sedangkan jika anak mau kuliah, lanjutnya, sebaiknya orang tua melakukan investasi. Kalau sekarang usia anak satu tahun, maka untuk kuliah masih punya waktu 17 tahun lagi. Misalnya sekarang dana pendidikan S1 perlu Rp 60 juta, maka 17 tahun lagi biaya pendidikan mencapai Rp 412 juta. Maka setoran per bulan investasinya sekitar Rp 450 ribu dengan target pertumbuhan investasi 25 persen per tahun, demi mencapai uang senilai Rp 400 juta setelah 17 tahun.

“Tapi tentu saja itu tidak pasti, risiko bahaya iya, ngerti enggak,” ujarnya.

Sementara jika memilih menabung, maka Rp 412 juta dibagi 17 tahun dibagi 12 bulan, jadinya Rp 2 juta per bulan.

“Punya dua juta sebulan? Pilih yang mana, kita bebas pilih apa yang kita lakukan, tapi harus tahu konsekuensinya, kalau enggak punya nabung Rp 2 juta, ya harus belajar investasi, perlu investasi tapi enggak harus. Tapi jika bisa menabung 90 persen dari penghasilan, maka enggak perlu investasi,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement