Ahad 22 May 2016 03:50 WIB

Orchard Road Lesu, Tingkat Kekosongan Mal Capai Titik Tertinggi

Rep: C38/ Red: Indira Rezkisari
Suasana di sepanjang pusat perbelanjaan Singapura, Orchard Road.
Foto: flickr
Suasana di sepanjang pusat perbelanjaan Singapura, Orchard Road.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura tak lagi menemukan alasan untuk pergi ke Orchard Road. Data dari Urban Redevelopment Authority menunjukkan tingkat kekosongan di mal sepanjang Orchad Road mencapai tingkat paling tinggi dalam kurun lima tahun terakhir.

Tingkat kekosongan Orchad Road mencapai 8,8 persen pada kuartal pertama. Angka ini lebih tinggi dari tingkat kekosongan rata-rata mal di seluruh negeri (7,7 persen).

Direktur riset Cushman & Wakefield di Singapura, Christine Li, mengatakan, tingkat kekosongan di Orchad Road akan terus naik. "Diperkirakan mencapai 10 persen pada kuartal keempat," kata Li, dilansir dari The Malay Mail Online, Ahad (22/5).

Sebaliknya, pusat perbelanjaan di pinggiran kota mulai menuai popularitas. Hal itu didukung oleh faktor-faktor seperti kedekatan dengan lokasi permukiman penduduk dan aksesibilitasnya yang mudah dijangkau lewat angkutan umum.

Merk-merk kelas atas makin banyak yang mencabut investasi dari distrik perbelanjaan utama dan bergerak lebih dekat kepada pelanggan mereka di pinggiran kota. Desember lalu, jam tangan mewah The Hour Glass membuka gerai pertamanya di Parkway Parade, Marina Parade.

Pada bulan yang sama, Chanel membuka gerai di Jem, Jurong East. Merk-merk seperti H&M, Uniqlo, Onitsuka Tiger, British India, dan Juicy Couture juga mendirikan toko di mal perumahan.

Peneliti dan penasihat Colliers International, Anthea To, menyarankan adanya revitalisasi pengelolaan Orchard Road. Warga harusnya tidak hanya dapat melakukan kegiatan berbelanja, tetapi juga nongkrong dan makan. Orchad Road perlu memiliki lebih banyak ruang publik, kafe, dan kios tematik di jalan.

Isu lalu lintas dan konektivitas juga perlu diperhatikan. "Sulit mengharapkan pembeli untuk melewati area perbelanjaan di seluruh Orchad Road dengan berjalan kaki. Lebih dari itu, mengingat seringnya hjujan dan cuaca panas terik di Singapura," kata Kepala Penelitian CBRE Singapura dan Asia Tenggara, Desmond Sim.

Menurut dia, pembeli cenderung malas, serta mencari pengalaman dan kenikmatan saat berbelanja. Ia pun menyarankan adanya transportasi umum gratis sepanjang Orchad Road, seperti di pusat kota Melbourne.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement