Jumat 20 May 2016 09:12 WIB

Video Game Diklaim Bikin Anak Rajin Makan Sayur dan Buah

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Karta Raharja Ucu
Anak-anak yang bermain video game.
Foto: evidencebasedliving.human.cornell.edu
Anak-anak yang bermain video game.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition Education and Behavior menunjukkan video game bisa mendorong anak lebih rajin makan sayur dan buah.

Kementerian Pertanian di Amerika Serikat mencoba melakukan riset dengan membuat game 'Squires Quest! II: Saving the Kingdom of Fivealot' untuk meningkatkan asupan harian sayur dan buah pada anak.

Hasilnya dievaluasi oleh Agricultural Research Service Children's Nutrition Research Center di Baylor College of Medicine and Texas Children's Hospital. Permainan ini terbukti secara klinis meningkatkan asupan sayuran, buah, dan jus pada anak-anak usia sekolah, khususnya kelas lima dan enam, minimal satu porsi sehari. Permainan ini melibatkan delapan karakter animasi yang saling berinteraksi untuk menyelamatkan Kerajaan Fivealot dari si licik Raja Ssynster.

Anak-anak harus memenangkan sejumlah lencana untuk bisa menghadapi musuh di final. Petualangan dalam game ini mengharuskan pemain mnggunakan item-item berupa sayur dan buah untuk menang di setiap levelnya.

Peneliti melibatkan 400 anak bermain 10 episode di Squire's Quest! II. Orang tua dari masing-masing anak diminta terlibat dengan menyajikan porsi sayuran dan buah untuk anak-anaknya sebanyak empat kali, yaitu saat sarapan, makan siang, snack sore, dan makan malam.

Anak-anak khususnya disajikan buah dan sayur saat mereka tengah memainkan video game tersebut. Peneliti melakukan pengamatan selama enam bulan.

"Dengan menggunakan video game tersebut, kami melihat peningkatan asupan sayur saat jam makan malam dan buah saat sarapan, makan siang, dan snack sore," kata peneliti, Karen Cullen, dilansir dari Medical News Today, Jumat (20/5).

Dari 400 anak, 79 persen orang tuanya melaporkan anak mereka rajin makan buah dan sayur saat atau setelah memainkan video game tersebut. Ini berarti video game bisa dirancang untuk meningkatkan perubahan perilaku anak ke arah lebih baik dan lebih sehat.

Para peneliti menyarankan pihak lain mereplikasi hasil penelitian ini. Wawancara kualitatif dengan orang tua juga diperlukan untuk memvalidasi dan memahami kemajuan-kemajuan lain yang ditemukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement