REPUBLIKA.CO.ID, CANNES -- Pakar bom akan menyisir secara rutin lokasi Cannes Film Festival yang akan dibuka mulai pekan ini. Tindakan tersebut merupakan bagian dari pengamanan ketat antisipasi teror yang mungkin terjadi, ujar Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve, kemarin (9/5).
Festival Film Cannes akan dibuka besok (11/5). Nantinya seluruh tamu, termasuk mereka dengan tas tangan supermahal, harus dibuka untuk diperiksa sebelum melewati karpet merah di tempat utama yakni Palais des Festivals yang dijaga 400 petugas keamanan swasta.
Ratusan polisi dan unit khusus juga disiagakan di kota tersebut. Festival Film Cannes ke-69 terselenggara enam bulan setelah ISIS meneror Paris dan menewaskan 130 orang. Sejak saat itu Prancis menetapkan status darurat atas negaranya.
"Kita masih harus berpikir sembari menyiapkan pembukaan festival, kalau kita diancam dengan risiko yang belum pernah setinggi ini. Dan berhadapan dengan musuh yang bersiap menghancurkan kita kapan saja," kata Bernard.
Bernard mengunjungi Cannes dua hari sebelum pembukaan festival. Dia mengatakan petugas keamanan memiliki tanggung jawab berat kali ini.
Cannes sebenarnya merupakan rumah dari 500 kamera CCTV yang tersebar di berbagai sudut. Menjadikannya salah satu kota paling terawasi di Prancis, ujar Wal Kota David Lisnard. Katanya, Cannes penting dijaga ketat bukan karena faktor beragam pesta yang akan dihelat dalam rangka festival film. "Tapi karena ini adalah agenda profesional tingkat tinggi yang meningkatkan penghormatan terhadap Prancis," ujar dia, dikutip dari The Malay Mail Online.