Selasa 10 May 2016 09:21 WIB

7 Tips Berargumen Sehat dengan Anak Remaja

Rep: C34/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan anak mengobrol, ibunya tidak mengerti (ilustrasi).
Foto: Republika/Amin madani
Ibu dan anak mengobrol, ibunya tidak mengerti (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Memiliki anak yang sudah menginjak usia remaja adalah fase menantang bagi orang tua. Transisi di masa pubertas cenderung membuat anak lebih emosional dan Anda akan banyak terlibat argumen dengan mereka.

Anak remaja juga akan memberi reaksi hipotalamus, sebuah reaksi ekstrem serupa badai yang meledak-ledak di masa remaja. Agar situasi tidak memburuk, berikut kiat untuk berargumen sehat dengan anak remaja.

Jangan takut berargumen

Saat berdebat dengan orang tua, remaja sesungguhnya ingin memerlihatkan sudut pandang mereka. Dengan kata lain, argumen mungkin satu-satunya cara mereka memberi tahu Anda mengenai perasaannya.

Gunakan pendekatan halus

Beri tanggapan yang tepat setiap kali mereka berkata "Mama tidak akan mengerti" atau "Papa tidak tahu apa yang saya bicarakan". Jangan katakan "Mama tahu, Mama pernah melalui itu semua", tetapi coba kalimat lebih halus seperti "OK, mungkin Mama tidak mengerti, tetapi Mama akan membantu memahami".

Terapkan pengasuhan logis

Remaja sangat terbiasa diberi tahu apa yang harus dilakukan oleh orang dewasa. Sebagai orang tua, Anda perlu memberi alasan setiap kali melarang, agar anak lebih mengerti dan bertanggung jawab dalam tindakan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement