Ahad 22 Sep 2024 13:52 WIB

Tips Hadapi Anak yang Memberontak, Orang Tua Wajib Tahu

Setiap orang tua mungkin pernah melewati momen di mana anaknya bersikap memberontak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Anak memberontak dan dimarahi orang tua (ilustrasi).
Foto: Foto : Mardiah
Anak memberontak dan dimarahi orang tua (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat menginjak usia remaja, anak mungkin mulai mengalami perubahan signifikan baik secara fisik maupun emosional. Mereka sering kali merasa bingung dengan identitas diri, mulai mencari kebebasan, yang bisa memicu sikap memberontak.

Setiap orang tua mungkin pernah melewati momen di mana anaknya bersikap memberontak. Mulai dari menentang aturan, enggan mendengar nasihat, hingga mungkin kabur dari rumah. Lantas bagaimana sebaiknya sikap orang tua menghadapi ini? Berikut hal yang bisa dilakukan orang tua seperti dilansir Healthline, Ahad (22/9/2024):

Baca Juga

1. Bicara dari hati ke hati

Menangani anak yang suka memberontak bisa jadi sulit, tetapi orang tua perlu menyesuaikan pendekatan tergantung pada usia anak. Pada usia remaja, orang tua dianjurkan untuk berbicara dari ke hati dan mencoba memahami perasaan dan kegelisahan buah hati.

2. Kendalikan emosi

Mengendalikan emosi sangat penting, terutama karena sebagai orang tua, Anda ingin mengatasi tindakan pemberontakan anak. Namun, bereaksi emosional terhadap perilaku anak dapat menciptakan suasana negatif dan menghalangi Anda berdua untuk menemukan akar masalahnya. Selain itu, orang tua juga perlu mencontohkan cara yang tepat dalam mengekspresikan perasaan seperti ketidakpuasan atau frustasi. Apalagi sangat sulit bagi anak yang memberontak untuk mengikuti arahan jika orang tua berteriak dan marah.

3. Jangan menjadi diktator

Sebagai orang tua, Anda tentu memiliki kewajiban untuk mendidik, namun jangan menganggap pengasuhan sebagai kediktatoran. Ketika anak masih kecil, Anda mungkin mengontrol sebagian besar keputusan mereka, tetapi ini tidak bisa bertahan selamanya. Bahkan balita saja perlu diberi pilihan sederhana setiap harinya, apalagi remaja.

Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang demokratis dan tegas cenderung tumbuh menjadi remaja yang lebih kompeten dan mudah beradaptasi.

Memberi anak kebebasan yang aman dapat mengurangi sikap memberontak. Bagi anak kecil, bentuk kebebasan itu bisa sesederhana memilih warna baju, makanan, dan lainnya yang bisa disesuaikan dengan nilai keluarga.

4. Tegaskan batasan

Anak-anak sering kali memberontak untuk menguji batas yang ditetapkan orang tua. Jika batasan tidak jelas, orang tua juga berperan dalam masalah tersebut. Inilah saatnya membuat pedoman dan konsisten mematuhinya. Jika aturan di rumah sangat ketat, mungkin perlu ditinjau dan diperbarui.

Setelah batasan dibuat, penting bagi orang tua untuk konsisten dalam menerapkannya. Aturan akan kehilangan makna jika anak melanggaranya tanpa konsekuensi yang jelas.

5. Pahami bahwa tidak ada anak yang sempurna

Orang tua perlu memahami bahwa tidak ada anak yang sempurna. Jadi meskipun anak terlihat mulai mengurangi perilaku memberontak, jangan kaget jika sesekali mereka kembali membuat kesalahan. Ini hal yang wajar dan merupakan bagian dari proses tumbuh kembang mereka.

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki proses belajar masing-masing, dan kesalahan adalah bagian dari cara mereka belajar dan tumbuh. Tetap berikan dukungan dan fokus pada hal-hal positif yang telah mereka lakukan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement