REPUBLIKA.CO.ID, TAHUNA -- Potensi wisata bahari di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara mulai menggeliat. Destinasi wisata bahari di kabupaten itu menjadi tempat persinggahan perahu layar dari lima negara.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sangihe, Jefri Tilaar, mengungkapakan, Teluk Tahuna menjadi titik singgah perahu layar dari Amerika Serikat, Kanada, Australia, Malaysia dan Inggris pada 5 hingga 12 Mei. "Sebelum menuju Festival Indonesia dan Festival Karimata di Kalimantan, mereka mampir di Sangihe. Mereka start dari Davao Filipina dan Malaysia menggunakan kapal layar. Kemudian singgah di Teluk Tahuna. Selama satu minggu mereka akan menetap di Sangihe," ujar Jefri dalam keterangan tertulisnya yang diterima Ahad (8/5).
Kehadiran perahu layar dari lima negara itu,kata dia, menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan potensi wisata. Karenanya, saat tiba di Sangihe, Dinas Pariwisata akan menawarkan paket wisata bahari, diving dan wisata alam. "Jadi selama satu minggu turis yang menjadi tamu daerah akan dilayani dengan baik. Mereka akan diberikan fasilitas perizinan, air bersih dan BBM. Tamu yang datang akan dibuat nyaman selama berada di Sangihe,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, setelah para turis melihat keindahan alam Sangihe dan merasakan keindahannya, tamu-tamu yang datang bisa diceritakan kepada kolega mereka ketika kembali ke negara masing-masing.
Saat ini, Sangihe memang belum masuk dalam 10 destinasi pariwisata prioritas. Sebelumnya, Dispar Kota Manado mengusulkan ada penerbangan dari Davao ke Kota Manado. "Kami sudah meminta Dispar Kota Manado untuk mengkaji seat capacity-nya saat ini, untuk pengembangan destinasi baru," ungkap Menpar Arief Yahya.