Jumat 06 May 2016 08:38 WIB

Dokter Sarankan Bayi Lepas Popok Sekali Pakai di Rumah

Rep: Aprilia Safitri Ramdhani/ Red: Indira Rezkisari
Bayi hendak diganti popoknya oleh ibunya.
Foto: EPA
Bayi hendak diganti popoknya oleh ibunya.

REPUBLIKA.CO.ID, Penggunaan popok pada bayi, terutama bayi yang belum satu tahun, biasanya cukup tinggi. Artinya, bayi bisa menjalani 24 jam hidupnya tanpa terlepas dari popok.

Padahal penggunaan popok bisa menyebabkan masalah kulit pada bayi. Terutama bayi dengan kulit sensitif.

“Jika tidak sedang bepergian keluar rumah bayi tidak perlu dipakaikan popok sekali pakai. Lebih baik menggunakan popok kain agar kulit disekitar lipatan-lipatan paha, tetap dapat bernapas sehingga tidak lembab dan iritasi,” saran dokter spesialis anak dari RSIA Bunda Menteng dr. I.G.A.N Pratiwi, SpA, MARS

 

Penggunaan popok pada bayi dan balita jika terlalu lama juga dapat menyebabkan mereka sulit untuk diajarkan toilet training, akibat sudah terbiasa buang air kecil atau besar di atas popok yang dikenakan. Dikhawatirkan, nantinya mereka juga cenderung manja  dan bergantung pada orang tuanya karena sulit mengontrol buang air besar atau kecilnya sendiri.

 

Frekuensi penggantian popok tersebut di Indonesia, menurut Maria Rosita Leonardi selaku Associate Senior Manager Baby Diapers PT Kao Indonesia dirasa terlampau jauh, jika dibandingkan dengan Jepang. Umumnya para ibu di sana cenderung mengganti popok bayi mereka sampai delapan kali sehari.

 

“Mengingat banyak ibu di Indonesia kurang memperhatikan kebersihan popok bayi, maka tak jarang jika sering ditemukan masalah iritasi pada kulit di area popok bayi. Popok tidak boleh digunakan terlalu lama tanpa diganti. Para ibu juga dituntut untuk lebih pandai dalam memilih popok dengan bahan yang nyaman dan berkualitas agar tidak mudah iritasi,” kata Maria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement