REPUBLIKA.CO.ID, Mi Kangkung, mi yang rasanya gurih dan segar ini ternyata hanya cocok jika kuahnya dibuat dari rebusan ayam. Karena justru kaldu ayamnya inilah yang membuat rasa mi kangkung semakin nikmat. Hal inilah yang diungkapkan owner Mie Kangkung President, Grace Fanny Pingkan.
“Kalau mi kangkung kuahnya pakai daging sapi tidak cocok, rasanya kurang enak, ada bau daging sapinya. Sama seperti soto ayam, jika diganti sapi rasanya jadi aneh,” ujarnya kepada Republika.co.id saat ditemui di Kampoeng Tempo Doeloe (KTD) yang merupakan bagian acara Food Festival dalam ajang Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (27/4).
Grace mengungkapkan sebenarnya mi kangkung yang biasa dijual, di Glodok misalnya, banyak menggunakan daging B2. Jarang yang menggunakan ayam. Namun, karena Grace ingin menjual makanan halal dan bisa dinikmati siapa saja, jadilah ia membuat kuahnya dengan daging ayam.
Bukan hanya dagingnya yang harus ayam, mi kangkung juga harus menggunakan mi khusus mi kangkung. Tidak bisa menggunakan mi untuk mi aceh yang besar, mi instan atau mi untuk mi ayam.
“Jika memakai mi instan, mi besar atau mi ayam, tidak cocok. Mi kangkung ini ukurannya sedang, minya khusus dan harus dipesan. Tapi mi kangkung bisa diganti dengan kwetiaw atau bihun,” tambahnya.
Grace mengatakan, ciri khas lainnya dari mi kangkung adalah berkuah dengan warna dominan coklat karena menggunakan kecap. Nah jika Anda tidak suka kuah, bisa dikurangi kuahnya. Hanya saja bentuknya akan lebih mirip mi ayam jika tanpa kuah. “Mi kangkung kami bebas mecin, kaldunya kaldu ayam, dan manisnya asli dari kecap dan satu lagi halal,” tambahnya.