Kamis 14 Apr 2016 19:09 WIB

Menpar Dukung Jambi Jadi Destinasi Wisata Dunia

Keindahan Perkebunan teh Kayu Aro dengan latar belakang Gunung Kerinci, Jambi
Foto: Indonesia Travel
Keindahan Perkebunan teh Kayu Aro dengan latar belakang Gunung Kerinci, Jambi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pariwisata Provinsi Jambi kaya dengan atraksi berbasis pada alam, sejarah dan budaya. Namun, menurut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Jambi masih belum menjadi magnet baru di Pulau Sumatra.

Saat ini, angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jambi sekitar 15 ribu per tahun. Menurut Arief, raihan itu hanya sepertiga dari kabupaten kecil di Jawa Timur, Banyuwangi, yang sudah berani memasang target di atas 45 ribu.

"Lalu mengapa jumlah wisman Jambi terlalu kecil untuk ukuran provinsi? Saya biasa menggunakan 3A, atraksi, akses, dan amenitas. Kalau soal atraksi, saya tidak meragukan, pasti bisa ditemukan diferensiasi keunggulan Jambi. Critical success factornya ada di akses dan amenitas," ujar Menpar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/4).

Menpar telah menyampaikan langsung kepada Gubernur Jambi Zumi Zola terkait akses menuju Jambi, yakni konektivitas penerbangan dari dan menuju Jambi. "Kalau mau maju, akses harus kuat. Bandara harus internasional," ungkap Arief.

Ia menambahkan, jika akses sudah nyambung, atraksinya sudah kuat, dengan sendirinya sektor swasta akan mengisi amenitasnya. Menpar optimistis, Jambi bisa mewujudkan impiannya menjadi provinsi yang menempatkan pariwisata sebagai leading sector.

Apalagi, belum lama Gubernur Zumi Zola sudah bertemu dan menyampaikan programnya kepada Menpar. Cita-citanya, Jambi menjadi destinasi wisata nasional dan mendunia. "Ini bagus, promosi wisata Jambi, gubernurnya langsung jualan langsung dan saya sangat mengapresiasi," kata Menpar.

Arief menambahkan, selain 3A, yang justru paling penting adalah CEO commitment. Menurut dia, kalau orang nomor satunya sudah bertekat bulat, tidak ada yg bisa membendung dalam mengembangkan sektor pariwisata. Dia berharap Gubernur Jambi Zumi Zola sudah mulai mengembangkan cultural industry atau creative industry, termasuk pariwisata.

Jambi kini menjual pariwisatanya dengan tagline 'Adventure & Culture Paradise'. Sedangkan ikon wisata yang dipilih, adalah Gunung Kerinci. "Untuk mendatangkan banyak turis, bandara harus berskala internasional. Tadi saya dengar kata Pak Gubernur, 2015 baru 15 ribu turis. Sumatra Utara sudah ratusan ribu dan Bali sudah 4 juta. Ayo bandaranya dibuat internasional biar lebih banyak pesawat yang mendarat," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement