Rabu 06 Apr 2016 11:45 WIB

Dokter Ajak Ortu Belajar Pijat Sendiri Bayinya

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Indira Rezkisari
Bayi dipijat oleh ibunya.
Foto: Republika
Bayi dipijat oleh ibunya.

REPUBLIKA.CO.ID, Di tengah perkembangan dunia kesehatan bayi dan anak, pijat bayi menjadi salah satu metode yang mudah dipraktikkan. Bahkan oleh orang tua sekalipun. Ahli kesehatan bayi dan anak RSA UGM, dr.Ade Febrina Lestari menuturkan, pijat bayi memiliki berbagai keunggulan.

“Pijat bayi mampu menstimulasi saraf yang menghubungkan otak dengan bagian penting tubuh. Stimulasi yang diberikan ke saraf tersebut dapat memperlancar pencernaan, mengurangi kembung, membantu bayi untuk menambah berat badan," katanya, Rabu (6/4).

Selain itu, pijatan secara teratur dapat menstimulasi kecepatan detak jantung bayi yang lebih stabil. Sehingga mampu menciptakan kestabilan dalam kinerja otak dan meningkatkan antibodi. Adapun pemijatan bayi yang ideal, cukup dilakukan selama 15 menit per hari. Di mulai dari wajah, dada, perut, lengan, kaki, dan punggung.

Pijatan dilakukan dengan tekanan yang lembut agar bayi merasa nyaman. "Jangan sampai bayi menangis. Apabila sampai menangis maka pemijatan sebaiknya dihentikan dahulu,” kata Ade.

Mengingat berbagai manfaat tersebut, Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM pun berinisiatif menyelenggarakan pelatihan pijat bayi berbasis keluarga.

Acara yang diselenggarakan atas kerjasama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY ini merupakan salah satu bentuk pengabdian terhadap masyarakat. Pelaksanaannya berlangsung di Ruang Kelas Sadewa Lantai 5 RS UGM.

Selain pemberian materi, pelatihan juga akan melibatkan peserta untuk praktik langsung. Pada pelaksanaannya, pelatihan pijat dilakukan dalam empat angkatan, dengan jumlah peserta masing-masing angkatan 30 orang.

Pelatihan untuk angkatan pertama diperuntukkan bagi kader posyandu dan Puskesmas se-DIY dan berlangsung tanggal 21 sampai 23 Maret. Angkatan kedua tanggal 28 sampai 30 Maret. Sementara angkatan ketiga diperuntukkan bagi masyarakat umum mulai 31 Maret sampai 2 April. Dan angkatan keempat tanggal 4 sampai 6 April.

Ade berharap, setelah pelatihan pijat bayi berlangsung, peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat. "Selain itu, harapannya peserta bisa membagikan ilmunya bagi masyarakat sekitar. Jadi manfaatnya bisa tersebar luas," kata Ade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement