REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog Klinis Anak dari Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, M.Psi, mengatakan dewasa ini, kemajuan teknologi komunikasi dan internet memang telah mempengaruhi perilaku sosial yang menyebabkan anak cenderung asyik bermain dengan dirinya sendiri. Sehingga waktu anak untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya menjadi berkurang.
Padahal main bareng itu penting untuk anak. Main bersama ini bisa dilakukan, salah satunya lewat papan permainan. Dengan main bersama teman, orang tua atau adik dan kakaknya, kemampuan anak akan berkembang. Dari penelitian yang sudah dilakukan puluhan tahun lalu, lanjutnya, dengan bermain, kemampuan berpikir atau kecerdasan, atau kemampuan bahasa, kemudian ada kemampuan motorik, sosial, dan kemampuan menahan emosi.
Dalam permainan papan misalnya, proporsinya semua ada. Tapi kemampuan sosial banyak terjadi saat main bareng. Main bareng itu penting karena saat main bareng itu akan terjadi kontak mata, kemudian ganti-ganti teman, hal itu melibatkan adaptasi anak dengan teman baru.
“Ada anak yang mungkin pemalu, dengan adanya media permainan, dia mau ikut main, apalagi mainannya karakter yang dia suka,” ujarnya kepada wartawan dalam peluncuran Indomilk Jagoan BoboiBoy Board Game, di Jakarta, Rabu (16/3).
Kemudian dengan main bareng bisa ada kompetisi. Walaupun terkadang orang tua takut kalau anaknya kalah. Sebenarnya dari kecil menang kalah ada gunanya, nanti kalau mereka dewasa tidak takut kompetisi. Mereka tahu kalau kalah itu biasa, untuk kita menang atau kalau ingin dapat sesuatu yang bagus anak harus terus berusaha.
Ia menambahkan untuk memaksimalkan tahap perkembangan anak, diperlukan media permainan edukatif, salah satunya dengan papan permainan. Media ini akan memberikan kesempatan bermain yang menyenangkan dan mereka dapat berinteraksi bersama teman-temannya Menurutnya permainan edukatif akan memberikan banyak manfaat bagi anak, seperti perkembangan berpikir (kognitif), perkembangan fisik, dan perkembangan sosial dan emosi (socioemotional).