Senin 14 Mar 2016 11:26 WIB

Ciri-ciri Anak Jadi Korban Bullying di Medsos

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Cyber bullying
Foto: ist
Cyber bullying

REPUBLIKA.CO.ID, Bullying  atau dialihbahasakan ke bahasa Indonesia menjadi perundungan, tak hanya terjadi di sekolah atau di lingkungan sekitar anak. Namun justru saat ini marak terjadi di dunia maya, dikenal dengan cyber bullying.

Apalagi sejak aplikasi sosial media bermunculan. Meski hanya melalui komputer maupun telepon genggam dan sambungan internet, kekejian dan dampak cyber bullying  tak kalah mengerikan dibandingkan  bullying  di dunia nyata.

Beberapa tahun lalu sulit membayangkan kejadian bullying  di media sosial akan berdampak serius, merusak mental dan emosi remaja dalam jangka panjang, dan lebih buruk memicu bunuh diri.

Media sosial  yang saat ini menjadi teman hidup sehari-hari manusia modern, termasuk anak dan remaja, hampir tidak mengenal batas dalam berinteraksi. Termasuk interaksi dengan orang asing yang sama sekali tidak dikenal.

Pernahkah anak Anda mengalami bullying?  Atau justru Anda tak pernha menyadari hal itu? Bagaimana caranya Anda tahu anak mengalami bullying?

Psikolog anak dan remaja dari Yayasan Pulih, Ika Putri Dewi, mengatakan bullying bisa dilihat dari perasaan korban. Sejauh si korban sudah merasa terintimidasi, bukan subyektif, tapi si korban sudah merasa terintimidasi, ketakutan, cemas dan dipermalukan.

“Bahkan itu terjadi berulang kali dan dilakukan dengan sengaja untuk mendominasi itu bully. Sebenarnya perasaan korban,” ujarnya.

Untuk mengetahui apakah anak telah menjadi korban bullying, Ika mengungkapkan Anda bisa melihat perubahan perilaku anak. Anak yang dibully oleh teman-temannya akan menunjukkan perubahan sikap. Misalnya dari yang ceria, periang kemudian berubah menjadi pendiam, pemurung dan tertutup. Atau justru sebalikanya bisa jadi dia malah jadi agresif.

“Perubahan yang tidak seperti biasa,” ujarnya.

Jika kejadiannya di sekolah, dia akan menarik diri dari sekolah. Tidak mau sekolah. Kalau bullying terjadi di internet, bisa dilihat dari anak yang tidak mau menggunakan gadgetnya. Itu kan aneh. Selain itu, anak tidak nafsu makan, dan gangguan tidur.”Gangguan psikologis itulah yang bisa ditangkap,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement