REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Beberapa kalangan masyarakat ada yang masih meragukan untuk melakukan imunisasi pada anaknya. Kebanyakan mereka beranggapan dengan memberikan air susu ibu (ASI) sudah cukup memberikan kekebalan bagi anak.
“ASI memang baik bagi anak apalagi bisa menjadi antibodi dari ibu bagi anaknya sehinga bisa mencegah dan melawan penyakit,” kata Seksi Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kota Bogor Siti Robiah, Sabtu (27/2).
Siti menjelaskan, anak yang mengonsumsi ASI maka jumlah kadar antibodi dalam darah bisa alami didapatkan. Hanya saja, kata dia, antibodi tersebut sifatnya hanya pasif alami bukan imun yang aktif.
“Kalau kekebalan aktif hanya bisa didapatkan dari pemberian vaksin dari imunisasi sehingga si anak bisa terlindungi ketika ada virus,” tutur Siti.
Sementara antibodi dari ASI, kata Siti, hanya bisa bertahan pada anak hingga usia empat tahun. Setelah melewati usia tersebut, anak akan kehilangan antibodi alami dari ASI dan rentan dengan virus.
“Makanya vaksin imunisasi penting bagi anak untuk mendapatkan kekebalannya. Banyak yang bilang misal setelah campak sekali akan medapatkan kekebalan, tapi kenapa harus menunggu sakit? Biaya juga mahal,” jelas Siti.
Selain pertimbangan soal ASI, Siti menegaskan vaksin adalah aman dan halal. Bahkan fatwanya sudah diresmikan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurutnya kandungan babi itu hanya sebagai katalisator dalam memisahkan sel virus anti gen namun sudah dicuci berjuta-juta kali. Ketika sudah terpisah dari anti gen, lanjutnya, tidak ada anti gen babi yang terdeteksi.