Kamis 25 Feb 2016 19:17 WIB

Restu Anggraini Kenalkan Modest Wear Indonesia di Australia

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Koleksi Restu Anggraini yang akan diperagakan di Australia
Foto: Republika/Desy Susilawati
Koleksi Restu Anggraini yang akan diperagakan di Australia

REPUBLIKA.CO.ID, Label busana Muslim ETU karya desainer Restu Anggraini terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang Virgin Australia Melbourne Fashion Festival (VAMFF). Restu akan hadir disana mulai dari 7 sampai 13 Maret 2016.

Restu dinobatkan sebagai pemenang dari The ANZ Australia-Indonesia Young Fashion Designer Award, hasil kerjasama Australia-Indonesia Centre, Jakarta Fashion Week dan Femina Group. Bahkan Restu juga mendapatkan perhatian khusus dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia.

"Saya apply desain Saya, rencana bisnis Saya sampai 2030 ke depan seperti apa, marketingnya seperti apa. Semua rencana Saya, Alhamdulillah menang," ujarnya kepada Republika.co.id, usai konferensi pers rencana perjalanannya ke Australia, di Jakarta, Rabu (24/2).

Restu akan melakukan show tunggal di sana. Akan ada sekitar 17 sampai 30 tampilan tergantung konfirmasi dari model di sana.

Restu menghadirkan koleksi busana kerja yang formal karena memang di Australia mayoritas pekerja. Karena pakaian formal untuk kerja, maka Restu menghadirkan koleksi dengan warna-warna yang cocok untuk kerja yaitu warna monokrom yang hangat mulai dari abu-abu.

"Karena jarang kan pakaian kerja dengan warna-warna cerah," ujarnya.

Model yang ditampilkan pun lengkap mulai dari atasan, bawahan, celana, rok, outer, juga blazer. Ia juga memainkan detail. Ada beberapa dekoratif, kepangan-kepangan. Dia juga  bermain tekstur. Restu mengubah bahan pakaian yang berkualitas baik jadi lebih modis.

"Saya berusaha untuk mengolah bahan yang disponsori menjadi punya nilai. Selain kainnya sudah ada valuenya. Tapi jadi lebih modis," ujarnya.

Restu menganggap ini merupakan sebuah tantangan sekaligus menimbulkan rasa lebih bahagia."Karena Saya senang desain ini kayak lagi main seru-seruan. Tantangan sekaligus senang," ungkapnya.

Sejauh ini persiapannya sudah 80 persen. Bukan hanya pergelaran busana, Restu juga akan mengikuti serangkaian acara di sana.

"Harapannya semoga karya Saya diterima dengan mudah di sana karena bagaimanapun kita beda budaya, di sana mayoritas non-Muslim. Saya ingin pakaian Saya dipakai bukan hanya kalangan Muslim tapi juga non-Muslim. Selain tentunya ingin syiar. Islam itu indah, walaupun sebenarnya pakaian itu nggak ada agamanya pakaian Saya bisa dipakai siapapun," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement