Kamis 25 Feb 2016 14:41 WIB

Nominasi Oscar Didesak Tolak Hadiah Plesiran ke Israel

Piala Oscar
Foto: Reuters
Piala Oscar

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Para selebriti nominasi penerima Oscar didesak mengabaikan hadiah plesiran ke Israel senilai 55 ribu dolar AS yang ditawarkan sebagai bagian dari bingkisan ajang penghargaan tersebut.

Desakan itu disampaikan dua kelompok berbasis di Amerika Serikat yang berkampanye untuk mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Palestina. Kelompok ini serius menyampaikan tuntutannya dalam sebuah iklan sehalaman penuh di Los Angeles Times yang muncul selama lima hari menjelang acara Academy Awards pada Ahad (28/2).

"#SkipTheTrip. Don't endorse Israeli apartheid" (#LewatkanPerjalanannya. Jangan dukung apartheid Israel), demikian iklan yang disponsori oU.S. Campaign to End the Israeli Occupation (Kampanye AS untuk Mengakhiri Pendudukan Israel) dan Jewish Voice for Peace (Suara Yahudi untuk Perdamaian).

Iklan tersebut menyatakan hadiah perjalanan, yang sebagian dibayari oleh pemerintah Israel, merupakan bagian dari strategi pencitraan lebih besar "Brand Israel" untuk mengalihkan perhatian dunia dari hampir 50 tahun pendudukan ilegal Israel di tanah Palestina.

"Sebagaimana kasus di Afrika Selatan bertahun-tahun lalu, para selebriti diminta menahan diri dari kebijakan-kebijakan apartheid untuk menutupi kebenaran," kata Yousef Munayyer, direktur eksekutif Kampanye AS untuk Mengakhiri Pendudukan Israel dalam pernyataan pada Rabu (24/2).

Perjalanan itu adalah salah satu hadiah termahal dalam kantung bingkisan yang diberikan kepada lima sutradara nomine Oscar serta 20 aktor dan aktris nomine penerima penghargaan kategori pemeran utama dan pendukung terbaik seperti Leonardo DiCaprio, Sylvester Stallone, Mark Rylance, Cate Blanchett, Jennifer Lawrence, Matt Damon dan Kate Winslet.

Tas hadiah itu tidak berkaitan dengan Academy of Motion Picture Arts and Sciences selaku penyelenggara Oscar.

Academy minggu lalu telah melayangkan gugatan hukum terhadap perusahaan Distinctive Assets yang berbasis di Los Angeles dengan tuduhan mempromosikan tas itu sebagai tas hadiah Oscar yang resmi. Belum diketahui apakah para sutradara dan aktor serta aktris nomine penerima Oscar akan menerima tawaran yang harus dilaporkan ke otoritas pajak Amerika Serikat itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement