REPUBLIKA.CO.ID, Debut pertama Adele Adkins pada dunia tarik suara terjadi setelah seorang temannya mengunggah tiga lagunya di Myspace pada tahun 2006. Sejak itu, penyanyi dan penulis asal Inggris ini menerima panggilan kontrak rekaman seumur hidup oleh XL Recording.
Kemudian ia meluncurkan album pertamanya yakni 19, hanya dalam kurun waktu dua tahun, yakni di tahun 2008. Album tersebut sukses besar, hal ini ditambah dengan dua kemenangan Adele di Grammy Awards pada kategori Best New Artist dan Best Female Pop Vocal Performance.
Walaupun sudah sukses, namun dunia sepertinya belum merasa puas akan karya yang dihasilkan oleh Adele. Kemudian pada tahun 2011, dia kembali mengejutkan dengan album 21 yang juga mendulang sukses besar.
Albumnya ini kemudian mengantarkannya mendapatkan setengah lusin penghargaan di Grammy Awards. Hal ini membuat Adele menjadi saingan dari Beyonce yang saat itu juga mendapatkan banyak penghargaan.
Namun, di tengah-tengah karirnya yang sedang menanjak, Adele sempat menghilang dari sorotan media. Hal ini dikarenakan pita suaranya yang mengalami kerusakan, sehingga ia tidak punya pilihan untuk mengambil cuti dan menyembuhkan pita suaranya.
Pada tahun 2012, Adele menegaskan bahwa ia akan kembali lagi ke dunia tarik suara. Kali ini ia akan menulis dan merekam lagu untuk film James Bond, yakni Skyfall. Namun tak hanya sampai di situ, pada tahun 2015 ia juga merilis sebuah album dengan judul 25.
Album ini memiliki hit single Hello. Lagunya ini menduduki peringkat nomor satu di Amerika dan Inggris. Belum lagi albumnya terjual lebih dari 1 juta kopi dalam minggu pertama di Amerika.
Saat ini, nama Adele sudah melambung kembali namanya, tidak heran kini namanya merupakan topik terpanas di industri hiburan. Seperti dikutip oldcatlady.com, ternyata ada sisi-sisi 'gelap' Adele yang tak banyak diketahui publik. Berikut sisi lain dari seorang Adele di balik nama besarnya:
Ikuti Whatsapp Channel Republika
