REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seollal atau Tahun Baru Korea adalah hari raya terpenting bagi warga Korea. Saking pentingnya perayaan tersebut, penduduk Korea memperingatinya dengan meriah selama tiga hari. Warga Korea yang berada di luar negeri pun kerap pulang kampung untuk merayakan Seollal bersama keluarganya.
Su Jin Jeon (22), mahasiswi Korea yang tengah magang di Korean Cultural Center (KCC) Indonesia mengatakan, momen penting itu digunakan untuk berkumpul bersama keluarga. Biasanya, ada banyak camilan yang disediakan.
"Makanan wajibnya yaitu tteokguk atau sup kue beras. Selain itu, ada camilan yang bisa dimakan kapan saja tetapi biasanya disediakan juga pada Tahun Baru," kata mahasiswi semester tujuh Jurusan Bahasa Indonesia di Hankuk University of Foreign Studies itu.
Salah satu camilan yang disajikan adalah ggul tteok, yang secara harfiah artinya tteok (kue beras Korea). Kue ini berbentuk bulatan mirip klepon namun bagian luarnya bermotif, tidak mulus seperti kelepon di Indonesia. Bagian dalamnya diisi dengan madu.
Ggul tteok yang berukuran mungil ini warnanya bervariasi. Ada pink, putih dan hijau. Yang berwarna hijau kadang diisi dengan sirup Korea.
Camilan lain adalah biskuit tradisional yakgwa. Camilan ini berbentuk bunga dan berwarna kecokelatan. Biskuit manis itu terbuat dari tepung, minyak wijen, dan madu.
Jeon menyebutkan juga sikhye, minuman fermentasi beras khas Korea, yang biasanya disajikan sebagai hidangan penutup. Minuman sikhye biasanya berisi butiran nasi atau kacang pinus. "Nasinya dicampur dengan yeot (sejenis pemanis tradisional khas Korea), rasanya manis," kata Jeon.