REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak lengkap rasanya jika perayaan Imlek yang yang hanya setahun sekali tanpa menyaksikan pertunjukan Wayang Potehi. Karena itu, sama halnya perayaan Tahun Baru Imlek sebelumnya, Mal Ciputra Jakarta mengusung pertunjukan Wayang Potehi pimpinan dalang Sugio Waluyo Subur. Wayang Potehi merupakan wayang boneka, di mana sang dalang akan memasukkan tangan mereka ke dalam kain tersebut dan memainkannya layaknya wayang jenis lain.
Salah satu lakon yang akan dipentaskan adalah kisah 'Dewi Bulan' sesuai dengan tema yang dipilih oleh Lunar Festival Mal Ciputra Jakarta kali ini."Wayang Potehi kelihatannya identik, jadi kami mau manayangkan kembali pertunjukan Wayang Potehi di Mall Ciputra dengan dalang yang sudah puluhan tahun melakukan dongeng atau pementasan itu," ujar penyelenggara sekaligus General Manager Mall Ciputra, Ferry Irianto, Jumat (29/1).
'Dewi Bulan' mengisahkan sebuah kerajaan di Cina yang tengah mengalami kekeringan akibat hujan yang tak kunjung datang. Masyarakatnya pun hidup dalam ketidakpastian di bawah pemerintahan raja yang rakus dan egois.
Sang raja sebenarnya tengah mengalami sakit parah. Sang menteri kemudian mendapatkan pil abadi. Lalu Ratu meminum pil tersebut, ketika kondisi raja semakin parah dan akhirnya wafat. Saat itulah tampak sesosok wanita dan seekor kelinci di bulan.
Perayaan Tahun Baru Imlek di Mal Ciputra, selain disemarakkan dengan Wayang Potehi juga akan makin semarak dengan pertunjukan Teater Katak Lunar Festival Dance, Shaolin Kungfu Show, Barongsai Meja, dan Aero Silk-oriental acrobatic. Juga akan diisi penampilan spektakuler Barongsai Patok Besi 'Kong Ha Hong' dan Fire Dance.