REPUBLIKA.CO.ID, Dengan alasan kesibukan, biasanya para pekerja lebih memilih membeli masakan dari luar ketimbang memasak sendiri dirumah. Padahal faktanya memasak makanan sendiri dari rumah dan menjadikannya sebagai bekal lebih menyehatkan loh dibanding jajan di luar.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Yustina Anie Indriastuti. Menurut dia, kasus kegemukan atau bahkan obesitas sudah semakin meningkat sekarang ini. Hal tersebut umumnya disebabkan oleh makanan yang tinggi lemak, namun kurang protein dan serat.
Misalnya saja makanan cepat saji. Makanan jenis ini tinggi lemak tapi kurang protein. Bahkan tidak ada serat karena tidak ada sayur dan buah.
Masalah obesitas dan kegemukan, dia mengatakan, bisa menimbulkan risiko penyakit lain. Misalnya penyakit degeneratif, seperti kanker, penyakit jantung, ginjal, hipertensi, diabetes dan lainnya. Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas), disebutkan penyakit jantung dan pembuluh darah disinyalir sebagai pembunuh nomor satu di Indonesia, bukan karena infeksi.
Karena itu, dia menyarankan untuk mengubah pola hidup dengan hidup sehat melalui memasak masakan sendiri. :Dengan memasak sendiri, kita bisa memilih bahan makanan. Makanan yang dimakan harus ada protein, karbohidrat, sedikit lemak, dan lainnya," katanya.
Yustina Anie juga mengatakan masak sendiri lebih menguntungkan karena takaran bumbunya sesuai dengan keinginan kita. Tidak berlebihan dan tidak kurang. “Bahkan masak sendiri juga bisa disesuaikan dengan kondisi kita. Apakah kita sedang sakit, sehat atau bagaimana,” ujarnya.
Bukan hanya itu, masak sendiri bisa dibantu dengan peralatan masak yang sesuai dan mungkin saja yang berteknologi tinggi. Sehingga apa yang dimasak gizinya tidak kurang atau rusak, dan apa yang kita makan sesuai dengan kesehatan dan kebutuhan.