Kamis 21 Jan 2016 17:07 WIB

Pascateror, Pariwisata Prancis Belum Move On

Menara Eiffel di jantung kota Paris, Prancis.
Foto: EPA
Menara Eiffel di jantung kota Paris, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pascaserangan teror yang diklaim dilakukan oleh kelompok militan, membuat pariwisata Paris, Prancis semakin jauh terpuruk.

Hal ini terlihat dari penurunan pendapatan hotel, kunjungan wisatawan ke Menara Eiffel berkurang, dan penerbangan banyak yang dibatalkan.

Dilansir Dailymail Kamis (21/1) serangan tersebut memukul telak industri pariwisata di kota yang identik dengan julukan romantisme tersebut. Perasaan takut menghinggapi seluruh wisatawan dunia. Bahkan Japan Airlines, untuk sementara waktu menangguhkan rute penerbangan langsung Narita-Paris karena minimnya permintaan.

Sebelumnya pembatalan maskapai penerbangan dengan rute Narita International Airport menuju Charles de Gaulle Airport hingga akhir Februari mendatang, namun diketahui telah diperpanjang hingga 15 Maret.

"Hal ini melihat penurunan permintaan setelah serangan November lalu," kata juru bicara JAL dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, pihak otoritas pariwisata setempat menyatakan bahwa kunjungan ke Paris sempat naik satu persen. Selang satu bulan sebelum persitiwa itu terjadi di bulan November.

Hingga kini, baik industri perjalanan, perhotelan, masih cukup mengkhawatirkan. Sebagian pihak berharap, pariwisata di Paris kembali normal setelah akhir Februari mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement