REPUBLIKA.CO.ID, Perangkat mobile atau gadget nampaknya sudah menjadi alat yang penting bagi orang tua. Bahkan kecenderungan tersebut sudah memberikan dampak tersendiri kepada peran sebagai orang tua.
Seperti dilansir Times of India, Jumat (15/1), studi mengungkapkan orang tua banyak menghabisakan waktunya di Facebook. Penelitian tersebut diungkapkan oleh studi yang dilakukan Facebook IQ.
“Memiliki anak mengubah segalanya termasuk hubungan orang tua dengan ponsel mereka. Ponsel ibu daan ayah menjadi garis hidup mereka untuk mengelola jadwal,” kata Facebook IQ seperti hasil studinya.
Dengan mengamati perilaku di Facebook bisa melihat bagaimana perilaku orang tua yang berlebihan sampai banyak menghabiskan waktunya di jejaring sosial tersebut. Bahkan, orang tua dikatakan 1,3 kali waktunya lebih fokus di Facebook dibanding perannya sebagai orang tua.
Selain itu, peneliti juga mewawancarai orang tua berusia 25 sampai 65 tahun di delapan pasar Australia, Brasil, Kanada, Jerman, Meksiko, Spanyol, Inggris dan Amerika Serikat. Selain itu juga menganalisis melalui Facebook dan Instagram dengan bantuan dari Ipsos MediaCT dan Sound Research.
(baca: Kepribadian Anda Bisa Terlihat dari Status Facebook)
Seribu orang tua berusia 18 hingga 34 tahun ternyata 30 persennya menggunakan perangkat mobile untuk memutuskan pembelian yang tepat dibanding orang tua lainnya berusia 50 hingga 65 tahun. Sementara, 83 persen dari orang tua mengaku memiliki akses lebih banyak untuk informasi. Lalu 70 persen dari orangtua milenium mengatakan mereka lebih tahu daripada orang tua mereka.
Menariknya, lebih dari 50 persen dari orang tua mengatakan anak mereka lebih mempunyai dampak dari keputusan tersebut. Sehingga dampak tersebut mempengaruhi hingga tumbuh dewasa.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan orang tua selalu berbagi keputusan yang lebih dengan anak-anak mereka. Anak-anak juga belajar untuk memprioritaskan kebutuhan mereka sendiri sehingga dapat lebih siap untuk keluarga mereka.
“Orang tua semakin menyadari jika mereka mengurus diri sendiri mereka akan dapat menangani tanggung jawab sehari-hari dan stres serta cenderung kebutuhan keluarga mereka terpenuhi,” kata peneliti.