Selasa 05 Jan 2016 15:16 WIB

Model Belajar Klinis Efektif Deteksi Anak SLD

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Dengan model mengajar klinis, anak yang mungkin menderita SLD bisa ditelusuri dengan membandingkan profil anak tersebut dan kesalahan yang kerap ia lakukan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Dengan model mengajar klinis, anak yang mungkin menderita SLD bisa ditelusuri dengan membandingkan profil anak tersebut dan kesalahan yang kerap ia lakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, Specific Learning Disability (SLD) merupakan satu kelainan neurodevelopment akibat adanya gangguan neurobiologi yang menyebabkan anak sulit untuk menyerap informasi dengan cara biasa. Untuk bisa mendeteksi adanya SLD pada anak, penerapan clinical teaching atau model mengajar klinis cukup efektif.

Konsultan sekaligus spesialis pedagogi klinis anak, Adi D. Adinugroho-Horstman, mengatakan penerapan model mengajar klinis di Indonesia sangat memungkinkan. Sebab, pada dasarnya penerapan model mengajar klinis ini memerlukan kompetensi guru terhadap materi yang akan diajarkan.

"Sebenarnya ilmu yang dipakai untuk pengajaran klinis itu ilmu-ilmu keguruan. Jadi gurunya harus kuat secara pedagogis," terang Adi di Universitas Negeri Jakarta.

Adi juga mengatakan pada dasarnya penerapan model mengajar klinis dapat secara efektif menemukan adanya permasalahan atau gangguan belajar pada anak. Dengan model mengajar klinis, anak yang mungkin menderita SLD bisa ditelusuri dengan membandingkan profil anak tersebut dan kesalahan yang kerap ia lakukan.

Model pengajaran klinis, lanjut Adi, juga bisa diterapkan tidak hanya kepada anak yang memiliki gangguan belajar. Pada anak normal pun, Adi mengatakan metode pengajaran ini juga dapat berjalan dengan baik dan membantu guru untuk melihat apa permasalahan belajar yang ada di kelasnya.

SLD itu sendiri merupakan gangguan belajar yang bisa menyebabkan kesulitan mempelajari bahasa (disleksia), matematika (diskalkuli) dan juga bicara bahasa (disfasia perkembangan). Meski gangguan belajar SLD bersifat menetap dan tidak dapat dihilangkan, metode pengajaran dan pembelajaran yang tepat dapat membantu anak untuk beraktivitas secara produktif seperti anak lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement