Jumat 25 Dec 2015 23:04 WIB

Memberi Hadiah Bukan Ukuran Kebahagiaan Anak

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Israr Itah
Hadiah (ilustrasi).
Foto: gifts4women.org
Hadiah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda mungkin tahu apa yang terjadi ketika anak menerima banyak hadiah, terlebih mainan. Psikolog anak, Seema Desai menilai pemberian hadiah pada anak bergantung motivasi di dalamnya. 

"Dalam budaya saat ini, liburan adalah waktunya bermain, bersantai, dan memiliki hadiah berupa mainan baru pada anak," kata Desai, dilansir dari WebMD, Jumat (25/12).

Desai mengatakan orang tua perlu mengetahui apa yang membuat anak mereka bahagia. Jangan sampai anak beranggapan bahwa mereka hanya bahagia jika dibelikan mainan baru oleh ayah ibunya. Ini tak lebih dari upaya manipulasi motivasi bagi anak dimana mereka menilai kasih sayang dan kemurahan hati orang tua dari jumlah mainan yang diberikan.

Dengan kata lain, kata Desai memborbardir anak dengan hadiah mainan terlalu banyak bisa meninggalkan nilai-nilai motivasi dari pemberian hadiah itu sendiri. Desai percaya bahwa anak-anak yang dijanjikan hadiah akan lebih semangat menggapai prestasi, namun orang tua perlu mengendalikan anak-anaknya untuk bersikap sewajarnya.

Penelitian Children's Worlds mencoba menyurvei anak-anak di 15 negara kaya dan miskin. Mereka yang berusia 8-14 tahun ditanya tentang ketersediaan pakaian yang bagus, komputer, jaringan internet, ponsel, kamar mewah, buku-buku bacaan, mobil keluarga, pemutar musik, dan televisi.

Mereka juga ditanyai tentang hal apa yang membuat mereka paling bahagia, apakah cukup dengan barang-barang mewah dari orang tua? Hasilnya cukup menarik, tingkat kebahagiaan paling tinggi justru dimiliki oleh anak-anak miskin di Rumania. Anak-anak kaya dari Inggris justri menempati tingkat kebahagiaan rendah.

Menariknya, hal yang sama juga terjadi pada orang dewasa di negara yang sama. Survei mencari tahu hubungan antara kebahagiaan dan materi. Lalu, hal apa yang membuat anak-anak paling bahagia di keluarga? Jawabannya adalah komunikasi dan cerita-cerita bahagia bersama kedua orang tuanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement