Ahad 09 Dec 2018 06:00 WIB

Bahagia Fondasi Kesuksesan Anak saat Dewasa

Orangtua juga sangat disarankan untuk melakukan kontak mata saat bersama anak.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Israr Itah
Kebersamaan dengan anak ceria senang tertawa bersama keceriaan ibu bahagia (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Kebersamaan dengan anak ceria senang tertawa bersama keceriaan ibu bahagia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bahagia merupakan fondasi dari kesuksesan anak di masa depan. Menurut psikolog Elizabeth Santosa MPsi, Psi, SFP, ACC, kebahagiaan saat masa kanak-kanak memiliki pengaruh positif terhadap tumbuh kembang kognitif (proses belajar), nilai diri (self esteem), kemampuan bersosial serta karakter anak saat dewasa. 

"Apapun bakat anak, mereka membutuhkan rasa bahagia untuk mengembangkan potensi," kata Elizabeth saat ditemui belum lama ini. 

Begitu pun dengan tumbuh kembang aspek sosial-emosional. Elizabeth menjelaskan, anak yang bahagia sejak kecil memiliki kemampuan manajemen dan kesadaran diri yang baik. Mereka juga berpeluang lebih besar untuk menjadi individu yang memiliki emosi positif dan kepuasan hidup yang tinggi di saat dewasa nanti. 

Oleh karena itu, penting bagi orangtua bisa menghadirkan rasa bahagia untuk anak. Salah satunya menghabiskan waktu berkualitas dengan ikut terlibat dalam kegiatan anak. Saat bermain bersama anak, Elizabeth mengatakan, orangtua harus fokus pada waktu kebersamaan. Artinya, tidak ada distraksi saat melakukan aktivitas bersama anak.  

Menurut Elizabeth, kebahagiaan anak bukan dilihat dari mainan yang mereka miliki. Kebahagiaan anak bisa ditimbulkan dari hal-hal yang sederhana. Momentum kebahagiaan bisa dibangun dimana saja bahkan di lingkungan sekitar rumah sekalipun. "Ternyata aktivitas bermain itu tidak terlalu penting, anak butuh ikatan emosi yang terbentuk dari interaksi bermain," ujar Elizabeth.

Orangtua juga sangat disarankan untuk melakukan kontak mata saat bersama anak. Kontak mata penting karena bisa meningkatkan kedekatan anak dengan orangtua. Kontak mata juga bisa membangun kepercayaan anak terhadap orangtua sehingga anak merasa dirinya paling penting.

Selain itu, kebahagiaan anak juga bisa dimunculkan dengan beberapa cara lain seperti mendukung kompetensinya. Orangtua harus mencari tahu serta melibatkan diri dalam mendukung minat dan bakat anak. Anak yang mendapat dukungan dari orangtua akan membuatnya tumbuh menjadi anak yang percaya diri. 

"Anak yang bahagia memiliki penyerapan informasi sangat baik sehingga akan lebih mudah dalam mengembangkan bakat dan potensinya," kata Elizabeth. 

Memenuhi kecukupan tidur anak juga penting untuk membuatnya tumbuh bahagia. Normalnya, anak membutuhkan waktu tidur lebih lama dari orang dewasa yaitu sekitar 10-12 jam. Anak yang kurang tidur akan lebih mudah marah dan frustasi. 

Faktor lain yang tidak bisa diabaikan adalah memberikan cinta tanpa syarat untuk anak. Orangtua bisa mengekspresikan kasih sayang kepada anak dimulai dari hal-hal kecil seperti mencium keningnya sebelum tidur, memujinya di hadapan orang lain hingga mengucapkan terima kasih untuk setiap bantuannya.

Yang tidak kalah penting dari semua itu, menurut Elizabeth adalah menjadi orangtua yang bahagia. Orangtua yang bahagia dapat menularkan kebahagiannya kepada anak sehingga tercipta rantai kebahagiaan keluarga. "Sebaliknya, orangtua yang dipenuhi kekhawatiran akan menumbuhkan anak yang penakut," kata Elizabeth. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement