REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebuah maskapai perusahaan penerbangan syariah pertama diluncurkan di negara Jiran, Malaysia. Rayani Air, perusahaan maskapai syariah pertama ini, ditandai dengan penerbangan perdana dari Langkawi pada Ahad (20/12) lalu.
Direktur perusahaan maskapai, Jaafar Zamhari mengatakan maskapai penerbangan Islam ini mengedepankan layanan fasilitas yang berdasarkan kehalalan pada sajian makanan dan minuman, dan pelarangan konsumsi alkohol. Awak kabin yang wanita, seorang Muslimah yang menggunakan jilbab dan wanita non Muslim berpakaian lebih sopan.
Selain itu, kata Jaafar, sebelum pesawat melakukan lepas landas penumpang akan dibimbing dengan pembacaan doa. "Kami adalah maskapai penerbangan Malaysia yang mengedepankan pelayanan syariah menjadi pedoman dari otoritas yang relevan. Kami bangga dengan layanan ini," kata Jaafar dilansir dari The Star.
Ia menambahkan aspek layanan syariah akan disempurnakan seiring berjalannya waktu, menggunakan bahasa Arab untuk berbagai aturan Islam. Menurut laporan dari Bloomberg, sudah ada operator maskapai syariah lain yang beroperasi di seluruh dunia.
Salah satunya seperti Firnas Airways sebuah perusahaan maskapai yang berbasis di Inggris menawarkan penerbangan dengan pelayanan yang sama pada tahun depan. Dengan layanan maskapai berkosep syariah ini, maka semua produk dari non halal, seperti daging babi dan semua produk turunannya, alkohol dan makanan yang tidak sesuai syariah tidak akan masuk dalam daftar menu.
Standar halal layanan maskapai ini juga berlaku pada produk kosmetik yang dijual. Hadirnya maskapai syariah di Malaysia ini menjawab kebutuhan mayoritas Muslim Malaysia yang masih memegang prinsip syariah secara baik dan kelompok ekonomi kelas menengah Malaysia yang mayoritas Muslim.
(baca: Jepang Aktif Benahi Wisata Halal Bagi Turis Muslim)