REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog anak Alzena Masykouri mengatakan ketika orang tua menemukan anaknya menerima pesan yang berbau pornografi, orang tua disarankan tidak panik dulu. Orang tua disarankan segera berdiskusi dengan anak tentang masalah tersebut.
"Bisa saja sexting tersebut dikirim teman atau anak-anak tak mengerti apa yang dilakukannya dan itu hanya istilah lain untuk memaki," ujar dia kepada Republika.co.id, Rabu (2/12).
Ketika orang tua panik dan tiba-tiba marah hanya akan membuat anak bingung. Sebaiknya beritahu baik-baik bahwa apa yang dilakukannya tidak boleh diulangi dan jelaskan dampaknya.
(baca: Sexting Picu Booming Remaja Pengidap HIV-AIDS)
Sebenarnya pencegahan sexting pada anak dapat dilakukan dengan membangun imunitas ponografi pada anak. Orang tua harus mengajarkan pengendalian diri terhadap penggunaaan gadget.
Psikolog Elly Risman mengatakan anak yang kedapatan sudah melakukan sexting sebaliknya perlu dibawa orang tuanya berkonsultasi. Ia menyarankan orang tua mencari psikolog yang tepat untuk membantu anak keluar dari jebakan sexting.