Sabtu 28 Nov 2015 12:42 WIB

5 Hal yang Diduga Pengaruhi Kecerdasan

Anak cerdas/ilustrasi
Foto: corbis
Anak cerdas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Bagaimana menilai seseorang pintar? Kecerdasan sering diukur melalui tes yang telah banyak dikritik karena menempatkan kelompok sosial tertentu pada posisi yang mengunyungkan. Namun, psikolog terus menemukan cara yang lebih baru untuk mengukur kemmapuan kognitif. Business Insider menyisir penelitian ilmiah dan menemukana berbagai tanda-tanda yang menunjukkan kecerdasan, berikut ulasannya:

Berhubungan dengan musik

Sebuah studi tahun 2011 menunjukkan bahwa nilai pada tes kecerdasan verbal anak berusia 4-6 tahun meningkat

setelah sebulan mengambil pelajaran musik. Sebuah studi tahun 2004 yang dipimpin oleh Glenn Schellenberg menemukan anak 6 tahun yang belajar keyboard atau menyanyi selama 9 bulan memiliki IQ lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang mengambil kelas drama atau tidak mengambil kelas kesenian sama sekali.

Studi tahun 2013 yang juga dipimpin oleh Schellenberg menyarankan belajar musik bisa meningkatkan kemampuan kognitif yang dimiliki anak.

Berhubungan dengan ASI?

Penelitian tahun 2007 menunjukkan bayi yang mendapat ASI mungkin akan tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas. Dalam studi ini, peneliti mengalami lebih dari 3.000 anak di Inggris dan Selandia Baru. Anak-anak yang mendapatkan ASI memiliki tujuh poin lebih tinggi pada tes IQ, dengan catatan jika mereka memiliki gen yang kurang lebih sama dibandingkan anak yang tidak diberi ASI.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement