REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian baru dari para ilmuwan di Northwestern University dan University of Oregon menemukan, skor IQ telah menurun di Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Intelligence padabulan ini menunjukkan bahwa tingkat IQ telah menurun, terutama bagi mereka yang berpendidikan lebih rendah pada kelompok usia 18 hingga 22 tahun.
Para peneliti berangkat untuk menentukan apakah efek Flynn, peningkatan skor IQ yang stabil dari generasi ke generasi, telah berubah dari 2006 hingga 2018 di AS. Efek Flynn adalah peningkatan hasil uji kecerdasan secara berkelanjutan di berbagai belahan dunia dari tahun 1930 hingga saat ini.
"Generasi muda diharapkan memiliki skor IQ lebih tinggi dari kelompok usia sebelumnya. Sejak 1932, skor IQ rata-rata telah meningkat sekitar tiga hingga lima poin per dekade," jelas para peneliti seperti dilansir laman New York Post, Senin (13/3/2023).
Para peneliti mencatat, ada kelangkaan studi yang berfokus pada AS jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa. Sebuah studi Norwegia dari 2018 menunjukkan bahwa skor IQ telah menurun di negara itu selama beberapa dekade.
Dalam studi, mereka mengamati hampir 400 ribu tes IQ yang diselesaikan secara daring oleh orang dewasa AS dari 2006 hingga 2018 melalui Synthetic Aperture Personality Assessment Project (SAPA Project).Peneliti juga mengamati data dari International Cognitive Ability Resource (ICAR) dari 2011 hingga 2018.
Mereka menggunakan data dari kedua tes dan membandingkannya satu sama lain. Keduanya digunakan untuk memeriksa tren dan membandingkan dua jenis skor, yang satu berkaitan dengan kemampuan kognitif, dan yang lainnya berkaitan dengan keterampilan seperti matriks dan penalaran verbal.
Menurut VeryWell Mind, tes IQ biasanya mengukur berbagai kemampuan kognitif. Tes ini dimaksudkan untuk membantu memahami kemampuan intelektual seseorang dan potensi mereka.
Namun menurut Discover Magazine, ada kritik terhadap tes tersebut karena terkadang dapat disalahartikan. Ini bisa terjadi ketika orang melihat bagian tertentu dari tes, dan bukan hasil keseluruhan, untuk mendapatkan jawaban tentang kecerdasan mereka.
Skor IQ seseorang dapat berubah berdasarkan seberapa termotivasi orang untuk mengambilnya atau seberapa banyak usaha yang mereka lakukan. Namun psikolog, Stefan C Dombrowski, yang bekerja di Rider University di New Jersey, mengatakan bahwa ketika dengan benar maka tes tersebut memiliki makna dan merupakan ukuran kecerdasan yang valid.
Temuan mereka menunjukkan bahwa ada efek Flynn terbalik yang hadir di kedua tes tersebut yang berarti skor IQ menurun, bukan meningkat. Namun, ada satu area tes yang meningkat dalam skor rotasi tiga dimensi yang berkaitan dengan penalaran spasial.
Mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah juga mengalami penurunan skor. Orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi mengalami penurunan yang lebih sedikit, tetapi tidak untuk peserta tes yang lebih muda.