REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Besarnya tuntutan terhadap pendidikan terkadang membuat lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mulai mengenalkan cara berhitung pada anak. Padahal, mengajarkan berhitung untuk mendorong kecerdasan logis matematis pada anak usia dini bukanlah cara yang tepat dan bijak.
Psikolog UI Rose Mini mengatakan mengajari anak usia dini untuk mempelajari cara berhitung, seperti penjumlahan dan pengurangan, merupakan tindakan yang tidak benar. Rose Mini mengatakan ada cara yang lebih tepat untuk merangsang kecerdasan logis matematis bagi anak usia dini daripada mempelajari angka.
"Jadi ngapain anak TK belajar matematika. Apalagi kalau dari usia 4 tahun sudah belajar 1+1=2," ujar Rose Mini saat ditemui di Lotte Shopping Avenue pada Kamis (20/11). (Baca: PAUD Berdampak Negatif Bagi Anak" href="http://republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/15/11/20/ny409b349-ahli-tes-baca-hitung-di-level-paud-berdampak-negatif-bagi-anak" target="_blank">Ahli: Tes 'Baca Hitung' di Level PAUD Berdampak Negatif Bagi Anak)
Rose Mini menambahkan, cara yang lebih tepat untuk mendorong kecerdasan logis matematis anak usia dini ialah melalui hal yang lebih sederhana. Salah satu contohnya, lanjut Rose Mini, ialah dengan meminta si anak berusia dini untuk mengurutkan mainannya dari ukuran paling besar ke paling kecil.
"Yang seperti itu juga belajar untuk kecerdasan logical mathematical (untuk anak usia dini). Bukan mengajari 1+1=2," tambah Rose Mini.
Selain itu, Rose Mini juga menekankan agar orang tua dapat melihat apa kecendrungan model belajar anak. Seperti diketahui, ada tiga model belajar yang mungkin dimiliki anak yaitu visual, audio dan kinestetik. Dengan mendukung proses pembelajaran anak melalui model belajar yang tepat, potensi kecerdasan anak dapat berkembang dengan lebih optimal.
Baca juga:
Ingin Panjang Umur, Cara Minum Kopi Ini Bisa Ditiru
Jangan Bawa Pulang Ini dari Luar Negeri