REPUBLIKA.CO.ID, Belakangan banyak muncul berita tentang pelecehan anak. Menyikapinya, psikolog anak Ine Indriani mengatakan orang tua tidak perlu harus panik.
"Yang membuat anak menjadi terlalu dilindungi oleh ibu, sehingga anak menjadi tidak mandiri atau membuat anak menjadi tidak percaya diri dengan kemampuan melindungi dirinya," ujarnya kepada Republika.co.id.
Walaupun begitu, sebagai orang tua Anda harus bekali anak dengan kemampuan komunikasi dan keterbukaan antara orangtua dan anak. Hal ini perlu dilakukan agar anak terbuka atau berinisiatif bercerita tentang berbagai hal yang terjadi padanya. "Termasuk bila dirinya melihat atau mengalami hal-hal yang tidak nyaman tersebut," tambahnya.
Selain itu, menurut Ine orang tua juga harus membekali anak cara berkomunikasi atau menyelesaikan masalah bila bertemu dengan orang tak dikenal dan membujuknya. Misalnya dengan mengajarkan anak agar berani mengatakan tidak mau, melapor ke guru, atau bahkan dengan mengajarkan ilmu pertahanan diri atau bela diri.
Tak hanya itu, berikan penjelasan tentang sentuhan baik dan buruk atau batasan area pribadi pada anak. Dan berikan pemahaman juga tentang batasan (boundaries) sehingga mereka paham tentang batasan dan tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan kepada anak.
Ine menambahkan orang tua juga harus memberikan penjelasan tentang pendidikan seks atau batasan kepada pengasuh, supir yang mengantar jemput anak kita. Pastikan bila anak diasuh dan diantarjemput dengan orang lain (pengasuh, supir, jemputan, langganan ojek, dan lainnya), pastikan orangtua benar-benar mengenal baik orang tersebut dan memberikan penjelasan tentang batasan.
Ine juga menyarankan agar orang tua juga membekali anak dengan hafalan nomor telepon juga alamat rumah. Sayangnya, hal-hal tersebut sering luput dari perhatian orang tua yang melepas anaknya sendiri.