Selasa 03 Nov 2015 10:31 WIB

Bali Pulina, Agrowisata Kopi Luwak di Bali

Bali Pulina
Foto: Republika/Hazliansyah
Bali Pulina

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Kemasyhuran kopi tanah air tidak diragukan lagi. Salah satunya adalah kopi Luwak.

Dan jika Anda sedang berada di Bali, ada satu tempat yang wajib dikunjungi untuk merasakan nikmatnya menyeruput kopi yang telah mendunia ini.

Adalah Bali Pulina yang terdapat di Jalan Pujung Kelod, Tegalalang, Gianyar, Bali. Dari kota Denpasar, perjalanan menuju daerah yang masuk dalam dataran tinggi ini dapat ditempuh sekitar 1 jam perjalanan.

"Bali Pulina adalah sebuah agro wisata, dimana spesialisasi kami adalah menyajikan kopi Luwak," ujar Purna, staf dari Bali Pulina kepada Republika.co.id akhir pekan kemarin. Pada kesempatan itu Republika.co.id datang bersama rombongan Jelajah Gizi 2015-Sari Husada.

Sesuai dengan konsep agrowisata, para pengunjung akan diajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan Kopi Luwak di atas lahan seluas 2 hektare ini.

Berbeda dengan kopi Bali yang pekat, kopi Luwak memiliki rasa yang lebih lembut. Karena prosesnya yang alami, kopi luwak memiliki cafein yang tidak terlampau besar sehingga aman untuk dikonsumsi bagi mereka yang memiliki asam lambung.

Lebih lanjut Prof. Ahmad Sulaeman, Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, keunggulan yang dimiliki kopi Luwak tidak berhenti sampai disitu. Kandungan yang terdapat dalam kopi luwak dapat mencegah datangnya pikun serta meningkatkan metabolisme tubuh.

Hanya saja dikatakannya, hal tersebut akan berbeda pada setiap orangnya, sesuai dengan genetik yang ada di dalam tubuh masing-masing.

"Sebenarnya bisa dilihat apakah kita dapat cocok dengan kandungan yang di dalam kopi itu dari sususan genome yang ada dalam tubuh. Jadi itu seperti blue print tubuh kita, di situ bisa dilihat dari struktur gen kita apakah cocok dengan kita atau tidak," ujarnya.

Namun untuk mudahnya, jelas Ahmad, bisa diperhatikan jika setelah mengonsumsi kopi detak jantung jadi berdebar atau tidak. Dan jika mengonsumsi kembali jantung masih berdebar, maka sebaiknya tidak dilanjutkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement