REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paramitha Rusady menyeleksi ketat setiap peran yang ditawarkan untuknya, bila dirasa kurang sreg dia tak segan menolak.
"Saya banyak ditawari judul film, tapi saya tidak sreg. Saya yakin, saya berdialog dengan Tuhan, pasti nanti akan ketemu yang cocok," tutur Paramitha dalam jumpa media Sepasang Mata Ibu, di Jakarta, Jumat (30/10).
Peran utama Maryati, janda yang bekerja habis-habisan demi membesarkan anak yang diinspirasi dari kisah nyata, adalah salah satu peran yang langsung disambut Mitha. Dia menjadi Maryati dalam film itu.
Tanpa banyak menunda, setelah membaca skenarionya Paramitha segera mengiyakan tawaran tersebut. Paramitha bersama tim skenario mencari sosok inspiratif untuk diangkat dalam film tersebut.
Pilihannya jatuh pada Yuniati, buruh cuci asal Bantul yang berhasil menyekolahkan putranya hingga S3 di Jepang. Kunjungannya ke rumah Yuniati sekaligus untuk mengobservasi demi mendalami karakter sebagai orang Jawa.
"Saya orang Sunda, basic saya Nyi Iteung, tantangannya harus bisa dialek Salatiga," kata dia.
Yuniati menyampaikan rasa terima kasih pada tim produksi dan Paramitha yang telah mengunjungi rumahnya untuk memberi bantuan beberapa waktu lalu. Dia juga berharap agar pembuatan film yang terinspirasi dari kisah hidupnya dapat berjalan lancar dan sukses.
"Semoga jadi inspirasi keluarga lain di negeri ini," kata dia.