REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah studi baru mengatakan menjauhkan makanan cepat saji dari anak-anak justru mungkin membuat mereka ingin terus makan. Semakin dilarang, semakin membuat anak menginginkannya. Lagipula godaan makan cepat saji begitu luar biasa, mereka juga ada di mana-mana.
Lalu bagaimana cara terbaik untuk membatasi anak dari makanan cepat saji?
Penelitian baru mengatakan bahwa pelarangan makanan cepat saji secara langsung bukanlah jawaban. Bahkan dapat menjadi bumerang bagi Anda sebagai orang tua.
Menurut ulasan yang diterbitkan dalam jurnal Pediatric Obesity, meskipun orang tua berniat baik ketika melarang anak menyantap makanan cepat saji. Yakni membatasi makanan tidak sehat dan mendorong konsumsi pangan bergizi. Tapi, dikutip dari laman Parents, Rabu (28/10), ketika anak-anak mendapatkan makanan cepat saji justru mereka akan melahapnya secara berlebihan. Anak pun berisiko makan berlebihan. Pelarangan jadi justru berefek negatif.
Peneliti pun menganjurkan ketimbang memberlakukan pola makan yang penuh batasan, orang tua sebaiknya mengambil pendekatan yang terstruktur. Yakni menciptakan lingkungan makan di rumah yang membiarkan beberapa 'jajanan' diperbolehkan. Namun kebolehan diikuti dengan batasan dan rutinitas seputar makanan.
Contohnya, daripada menyediakan akses ke makanan cepat saji beri struktur dengan memberi ke akses ke beberapa makanan tapi hindari membawanya pulang ke rumah dalam jumlah besar.
Lalu, daripada menyembunyikan makanan atau mengambil makanan dari anak, beri struktur dengan memberi waktu khusus bagi anak untuk punya akses ke makanan cepat saji. Kemudian, daripada mengharuskan anak taat tanpa pengecualian beri struktur dengan cara konsisten dengan rutinitas. Tapi masih bisa fleksibel.
Penelitian ini dilakukan dengan hibah dari Confectioners National Association, yang memiliki kepentingan dalam menjaga permen dalam kehidupan anak-anak. Tetapi kesimpulannya mirip dengan apa yang banyak ahli makan telah katakan selama bertahun-tahun. Membatasi dan mengendalikan akses anak ke makanan yang kurang baik dapat bekerja dalam jangka pendek. Tapi efek jangka panjangnya justru sebaliknya.
Alih-alih melindungi anak-anak Anda dari makanan yang tidak baik, orang tua malah bisa mendorong anak ke itu. Dan tidak mengajarkan anak bagaimana mengontrol apa yang diperbolehkan hingga ia bisa belajar memuaskan dirinya dengan cara yang baik.